Surabaya (pilar.id) – Keberadaan Artificial Intelligence (AI) telah menjadi fenomena mendominasi ranah Teknologi Informasi (TI). Namun, selain membawa kemajuan teknologi, AI juga dianggap sebagai ancaman bagi beberapa profesi.
Dr. Gancar Candra Premananto SE MSi, Kepala Departemen Manajemen FEB UNAIR, menyampaikan bahwa perkembangan AI memiliki potensi untuk menggantikan peran beberapa profesi di dunia bisnis dan digital.
Beberapa profesi seperti asisten, penulis naskah, konsultan kreatif, dan lainnya dapat terancam oleh kehadiran AI. Dalam mengantisipasi perubahan ini, Departemen Manajemen FEB UNAIR telah mempersiapkan mahasiswa untuk mengelola bisnis dengan dukungan AI, demikian diungkapkan oleh Kaprodi Manajemen UNAIR.
Gancar menyatakan bahwa Manajemen UNAIR telah melakukan berbagai inisiatif untuk mendukung kesiapan masyarakat dalam memanfaatkan AI. Dosen-dosen dikirim untuk mengikuti sertifikasi kompetensi profesional AI for Business, dan mata kuliah yang membahas digitalisasi dan AI telah diintegrasikan dalam kurikulum.
“Kami telah mengadakan kegiatan belajar mengajar untuk mengakomodasi penggunaan AI sebagai asisten pribadi, baik di tingkat sarjana maupun pascasarjana. Mahasiswa sarjana dapat mengikuti mata kuliah Literasi Digital dan Bisnis, Transformasi Digital, sementara mahasiswa magister dapat mengambil mata kuliah Sistem Informasi Bisnis,” jelasnya.
Selain itu, Manajemen FEB UNAIR juga mengadakan seminar internasional bersama praktisi dan menjalin kerjasama dengan Universiti Sains Malaysia (USM) untuk mendukung penggunaan AI dalam dunia kerja.
“Kemajuan teknologi bukanlah sesuatu yang harus dihindari, tetapi harus dijadikan faktor pendukung kemajuan bisnis. Oleh karena itu, Manajemen FEB UNAIR berencana untuk menyelenggarakan pelatihan sertifikasi kompetensi riset berbasis AI di masa depan,” tambahnya.
Dalam konteks ini, Prof Dr. Dian Agustia SE Ak MSi, Dekan FEB UNAIR, menegaskan bahwa mahasiswa FEB UNAIR seharusnya dapat memanfaatkan teknologi sebagai faktor pendukung kesuksesan bisnis mereka. “Kami mengirimkan para dosen untuk mendapatkan sertifikasi kompetensi yang mengakomodasi perkembangan terkini. Proses belajar mengajar dirancang tidak hanya klasikal, tetapi juga memberikan pengalaman nyata menggunakan teknologi,” papar Dekan FEB UNAIR.
Upaya yang dilakukan oleh Departemen Manajemen FEB UNAIR mendapat apresiasi dari mahasiswa. Nur Habibah Zain, mahasiswa Magister Sains Manajemen FEB UNAIR, menyatakan bahwa penggunaan AI dalam pembelajaran menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan dan mendalam.
“Saya bersyukur Departemen Manajemen tidak menutup mata terhadap perkembangan futuristik. Penggunaan AI membuat diskusi kelas semakin hidup, memperkaya pemahaman, dan membuka peluang implementasi ide baru. Kami menjadi terbiasa menggunakan teknologi, membuat pembelajaran lebih efektif dan efisien,” ujar Habibah.
Sejalan dengan itu, mahasiswa Manajemen FEB UNAIR, Valina Sinka Irawan, menambahkan bahwa AI membantu mempermudah pembelajaran dan aktivitas sehari-hari. “AI kini telah menjadi bagian hidup kita, tidak hanya dalam pembelajaran, tetapi juga dalam pekerjaan. Penggunaan AI bukan dosa, melainkan cara untuk memanfaatkan teknologi canggih. Kita harus beradaptasi agar tidak tergeser oleh teknologi dan zaman, dan mengutilisasi AI sebagai alat, bukan sebagai penguasa kita,” tutupnya. (ret/hdl)