Jakarta (pilar.id) – Tahun 2023 sudah di depan mata. Berbagai tantangan dan peluang pun menyertai. Untuk itu, pegiat organisasi kepemudaan diharap untuk mampu menghasilkan gagasan sekaligus mendorong perbaikan kinerja di tahun 2023.
Hal ini disampaikan Pelaksana Tugas (Plt.) Asisten Deputi (Asdep) Organisasi Kepemudaan Edi Nurinda Susila, saat mewakili Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora Dr. HM Asrorun Ni’am Sholeh, MA, di Forum Organisasi Kepemudaan di Golden Boutique Hotel, Jakarta Pusat, Senin (12/12/2022) malam.
Forum ini merupakan gelaran Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), ditujukan untuk mengajak jajaran pegiat organisasi kepemudaan dan kepelajaran sebagai refleksi menjelang berakhirnya tahun 2022, serta bersiap dalam menyambut datangnya tahun 2023.
“Organisasi kepemudaan dan kepelajaran memiliki peran penting dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. Sebab individu yang bernaung di dalam organisasi menjadi modal penting tercapainya Indonesia Emas tersebut,” kata Edi.
Di era sekarang, lanjut dia, para pemuda menghadapi berbagai tantangan yang tidak mudah. Tantangan itu seperti revolusi industri 5.0, dampak pandemi Covid-19, serta berbagai krisis sosial lainnya.
“Namun, dengan modal yang terus disiapkan, jajaran pegiat organisasi diyakini bakal melalui tantangan tersebut,” tambahnya.
Untuk itu Edi berharap, beberapa organisasi tersebut dapat memberikan masukan berharga kepada Kemenpora. Dengan demikian, Kemenpora dapat memberikan program yang optimal di tahun mendatang.
“Kita sadari, organisasi kepemudaan/kepelajaran perlu terus berjalan dengan baik. Tentunya ke depan dari hasil forum ini, diharapkan para pemimpin organisasi dapat memberikan catatan-catatan sehingga ke depan kami dapat melakukan perbaikan yang terbaik,” terangnya.
Dia berpesan agar jajaran organisasi senantiasa mempersiapkan diri dengan baik. Sebab di masa mendatang, pada kurun 10 hingga 20 tahun ke depan, para pemuda akan mengambil alih tongkat kepemimpinan bangsa.
Karenanya, para pemuda dituntut agar terus mengembangkan kapasitasnya di tingkat nasional hingga internasional.
Sementara itu, Analis Kebijakan Ahli Utama Kemenpora Imam Gunawan mengajak para pemimpin organisasi kepelajaran dan kepemudaan untuk memberikan masukan konkret di dalam forum itu. Upaya itu sebagai bentuk evaluasi terhadap program yang selama ini digelar oleh Kemenpora.
Diharapkan, berbagai aspirasi dan masukan yang diberikan mampu memacu adanya peningkatan kualitas program bagi organisasi kepelajaran dan kepemudaan pada tahun anggaran 2023.
“Betapa pentingnya posisi organisasi kepemudaan/kepelajaran sebagai mitra strategis dengan pemerintah melalui Kemenpora membangun hubungan strategis untuk keberhasilan policy selama ini. Untuk mengubah masyarakat, untuk mengubah situasi dan kondisi menjadi lebih oke,” terang Imam.
Adapun pada sesi yang berlangsung cair itu, jajaran perwakilan dari organisasi kepemudaan diminta untuk memaparkan aspirasi terkait kinerja organisasi masing-masing.
Para pemimpin organisasi itu yakni Ketua Umum PP IPNU M. Agil Nuruz Zaman, Ketua Umum PP IPPNU Whasfi Velasufah, Ketua Umum PP IPM Nashir Efendi, Ketua Umum PP IPA Afri Yandi Putra, serta Ketua Umum PB PII Rafani Tuahuns.
Selain itu forum ini juga mengundang Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) Abdullah Ubaid Matraji. (usm/hdl)