Jakarta (pilar.id) – Pertumbuhan kinerja perhotelan dan kondisi pariwisata mulai terlihat dengan adanya peningkatan jumlah wisatawan domestik maupun mancanegara yang stabil.
Ferry Salanto, Kepala Riset Colliers Indonesia, menyatakan bahwa pasar pariwisata di Bali diperkirakan akan terus berkembang. “Aktivitas Meetings, Incentives, Conferences & Exhibitions (MICE) mulai meningkat di Bali, terutama setelah diselenggarakan pertemuan G20,” jelasnya.
Di sisi lain, untuk pasar hotel di Jakarta, meskipun aktivitas pada awal tahun 2023 cukup sepi, terlihat adanya pergerakan dalam bisnis, terutama dalam aktivitas yang terkait dengan akomodasi MICE.
Penetapan agenda kegiatan luring untuk tahun 2023 oleh pemerintah daerah Bali menunjukkan bahwa Bali sedang bersiap untuk menerima kedatangan wisatawan mancanegara. Diperkirakan Bali juga akan mengalami peningkatan aktivitas pada kuartal kedua tahun 2023 dengan banyaknya kedatangan wisatawan mancanegara maupun lokal.
Sektor perhotelan juga diprediksi akan mendapatkan keuntungan dari tahun politik pada tahun 2024 mendatang, termasuk pemilihan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Presiden. Seperti pada pemilihan umum sebelumnya, hotel biasanya menjadi tempat diadakannya sejumlah agenda persiapan pemungutan suara.
Selain aktivitas MICE yang dilakukan oleh pemerintah dan perusahaan swasta, berbagai kegiatan luring seperti konser musik, kompetisi olahraga, pameran, dan berbagai kegiatan lainnya juga memberikan dampak positif bagi kinerja perhotelan.
Semua acara tersebut berhasil menarik banyak orang sejak pertengahan tahun 2022 hingga awal tahun 2023, setelah terhenti akibat pandemi pada tahun 2020-2021. Oleh karena itu, ada harapan bahwa tingkat hunian hotel akan meningkat pada kuartal kedua tahun 2023, dan aktivitas MICE diprediksi akan mengalami peningkatan. (usm/hdl)