Jakarta (pilar.id) – Sepanjang lebaran, baik mudik hingga libur lebaran, perputaran ekonomi diperkirakan bakal meningkat dibanding tahun sebelumnya.
Disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, Selasa (18/4/2023), perputaran itu diperkirakan mencapai Rp240,1 triliun.
Prediksi ini berdasar pada strategi yang digunakan dengan asumsi pengeluaran wisatawan nusantara saat mudik lebaran periode 2019-2021 sekitar 1,94 juta orang.
Proyeksi perputaran ekonomi diperkirakan akan naik dari estimasi awal sebesar Rp150 triliun menjadi Rp240,1 triliun.
Sandiaga Uno menjelaskan bahwa proyeksi perputaran ekonomi ini didukung oleh prediksi pertumbuhan pergerakan masyarakat saat musim mudik tahun ini yang diperkirakan naik sebesar 44,8 persen dibanding tahun lalu, atau total sebesar 123,8 juta orang.
Sedangkan pada tahun lalu, jumlah pergerakan masyarakat saat momen mudik tercatat sebesar 85,5 juta orang.
Beberapa faktor yang menjadi penyebab kenaikan pergerakan masyarakat diantaranya adalah jumlah hari libur yang lebih panjang serta relaksasi kebijakan pembatasan perjalanan.
Sandiaga Uno menekankan pentingnya penerapan protokol kebersihan, kesehatan, keamanan, dan kelestarian lingkungan (CHSE) oleh pengelola destinasi wisata dan sentra ekonomi kreatif.
Kemenparekraf melalui Deputi Bidang Kebijakan Strategis melakukan survei lapangan ke beberapa lokasi yang menjadi titik pergerakan mudik, yaitu Pulau Jawa terutama Jawa Tengah dan Jawa Barat (Cirebon), Sulawesi terutama Makassar, Lampung, dan Sumatra khususnya di daerah sekitar Kota Padang, sebagai jalur utama arus mudik untuk perwakilan wilayah barat tengah dan timur.
Lima daerah asal perjalanan terbanyak pada Lebaran 2023 adalah Jawa Timur sebesar 17,1 persen, Jawa Tengah 15,1 persen, Jabodetabek 14,8 persen, Jawa Barat Non Bodebek 12,1 persen, dan Sumatra Utara 3,6 persen. Sementara lima daerah tujuan perjalanan terbanyak adalah Jawa Tengah sebesar 26,45 persen, Jawa Timur sebesar 19,87 persen, dan beberapa daerah lainnya. (hdl)