Pontianak (pilar.id) – Dengan adanya plikasi berbasis web dan android diharapkan memenuhi kebutuhan akan informasi mengenai menyusui untuk wilayah Kota Pontianak, Kubu Raya dan sekitarnya.
Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura bekerja sama dengan Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Kalimantan Barat resmi meluncurkan aplikasi Hai AIMI di Pontianak, pagi tadi.
Ditemui disela-sela peluncuran aplikasi, Ketua AIMI Kalbar, Aditya Galih Mastika mengungkapkan, aplikasi Hai AIMI ini merupakan suatu hal yang sudah diimpikan sejak lama. “Ini mimpi kami sudah lama, agar dapat mendigitalisasikan konseling menyusui,” tegasnya.
Dijelaskannya, dengan adanya aplikasi Hai AIMI tersebut, para ibu yang membutuhkan informasi dapat langsung terintegrasi dengan konselor menyusui. “Nah, selain terintegrasi dengan konselor menyusui dari AIMI Kalbar itu sendiri, kedepanya aplikasi ini dapat merangkul konselor lain juga dari Dinas Kesehatan setempat atau konselor mandiri lainnya,” jelas Ditya.
Ia juga mengatakan, aplikasi ini diharapkan tidak hanya Sebata peluncuran saja. Akan tetapi dapat bertumbuh melalui kerjasama-kerjasama dengan pihak pihak lain. “Harapannya bukan aplikasi yang pasif melainkan menjadi aplikasi yang bertumbuh dan akan berkolaborasi dengan semua pihak dari Pontianak dan sekitarnya, bahkan Kalimantan Barat secara keseluruhan,” cetusnya.
Ia menambahkan, saat ini Kota Pontianak sebagai kota sayang ibu dan sayang anak sudah tergambarkan dengan adanya aplikasi ini. “Besar harapan kami, kerjasama ini dapat diperpanjang dengan program lainnya. Serta dapat membantu gaung tentang asi, dan MPASI demi penanggulangan permasalahan stunting kedepannya,” paparnya.
Sementara itu, Dekan Fakultas Kedokteran Untan, DR. dr. Eri Hermawati menambahkan sebagai seorang ibu, dirinya memahami betul bagaimana kebutuhan akan informasi dalam tata laksana menyusui. “Menyusui itu suatu seni yang memang dilewati semua ibu. Kebutuhan akan informasi menyusui, kemudian ruang laktasi serta macamnya itu memang sangat dibutuhkan,” paparnya.
Menurut Eri, banyak permasalahan menyusui yang membutuhkan dukungan dari dalam maupun luar lingkungan. Faktor dari ibu itu sendiri sangat banyak, stres, lelah, serta bagi masalah menyusui bagi ibu bekerja. “Dengan kehadiran aplikasi Hai AIMI ini diharapkan dapat membantu para ibu diluar sana, untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut dengan berhubungan langsung dengan para konselor,” paparnya.
Sementara itu, Ketua Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) Bina Desa Fakultas Kedokteran Untan dr. Delima Fajar Liana mengungkapkan, aplikasi ini merupakan bentuk dukungan Fakultas Kedokteran terhadap ibu-ibu menyusui. “Kalau saat ini masih sebatas wilayah Kota Pontianak dan Kubu raya saja, diharapkan kedepannya dapat mencakup wilayah Kalbar. Sehingga semua ibu dapat berkonsultasi langsung dengan para konselor menyusui,” tambahnya.
Aplikasi Hai AIMI sudah mulai dirintis pembuatannya sejak pertengahan tahun 2021 lalu, dan baru dapat dirilis pada awal tahun 2022 ini. Bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Untan untuk software aplikasi, AIMI Kalbar mulai mengumpulkan data konselor dan data ruang laktasi yang ada diwilayah Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya sebagai bagian dari isi aplikasi.
Selain peluncuran aplikasi, PKM Bina Desa Fakultas Kedokteran Untan juga menyerahkan satu paket leptop untuk operasional penggunaan aplikasi yang berbasis website kepada AIMI Kalbar. (dinaprihatini)