Jakarta (pilar.id) – Indonesia memiliki dua perwakilan di fase Grup AFC Cup 2022 yakni Bali United dan PSM Makassar. Namun, Bali yang tergabung di Grup G sebenarnya lebih diunggulkan untuk bisa lolos.
Sebab, Bali United bermain di kandang sendiri di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali menjamu tiga tamu lainnya, Kedah FC, Visakha FC, dan Kaya FC Iloilo. Sayang, keuntungan untuk bermain di kandang sendiri tak bisa dimanfaatkan oleh Bali United.
Bali United gagal melanjutkan langkahnya ke babak semifinal Zona ASEAN Piala AFC 2022 setelah hanya mampu menang tipis 1-0 dari Kaya FC Iloilo pada laga terakhir. Sedangkan Kedah Darul Aman FC yang melawan pemuncak klasemen Visakha FC, bisa menang dengan skor besar 5-1.
Hasil ini membuat Bali United tersungkur ke posisi 3 dengan poin 6 tapi kalah selisih gol dari Kedah FCdan Visakha FC.
Dengan demikian, Bali United batal mendapatkan tiket bertanding di babak semifinal Zona ASEAN Piala AFC 2022, mengingat peluang itu hanya diberikan kepada juara grup dan satu runner-up terbaik dari Grup G, Grup H, dan Grup I.
Di sisi lain, PSM Makassar yang harus bermain di Malaysia, berhasil lolos setelah menjadi juara Grup H AFC Cup. PSM Makassar berhasil menjadi pemuncak klasemen dengan koleksi poin 4.
Hasil dari sekali menang dan sekali imbang dari dua pertandingan. Sebab, di Grup H, hanya ada tiga tim yang berkompetisi. Selain PSM Makassar ada Kuala Lumpur dan Tampines Rovers.
Di babak semi final Zona ASEAN AFC Cup 2022, PSM Makassar akan bertemu dengan juara Grup G yakni, Kedah FC. Kedah dan PSM dijadwalkan bertanding pada 9 Agustus 2022.
Di Grup H, tiket ke semifinal diberikan tidak hanya ke juara grup, tetapi juga ke Kuala Lumpur City FC yang keluar sebagai runner-up terbaik setelah menang 2-1 dari kesebelasan asal Singapura, Tampines Rovers, pada laga terakhir penyisihan grup, Kamis.
Sementara itu, untuk Grup I, tiket melaju ke semifinal hanya diperoleh juara grup, yaitu kesebelasan asal Vietnam, Viettel FC.
Pada laga terakhir penyisihan Grup I, Viettel membantai runner-up grup, Hougang United FC 5-2.
Kekalahan telak itu menjadikan Hougang memberi karpet merah bagi Kuala Lumpur City FC untuk keluar sebagai runner-up terbaik dan punya kesempatan bertanding di semifinal Zona ASEAN.
Suporter Bali United FC pada menit-menit terakhir pertandingan melawan Kaya FC Iloilo, Kamis, menunjukkan kekecewaannya terhadap pencapaian tim yang gagal lolos penyisihan grup, meskipun menang 1-0.
Di bangku tribun penonton, ribuan suporter menyanyikan yel-yel, yang berbunyi: “AFC gagal lagi, AFC gagal lagi, evaluasi, evaluasi!” Tidak hanya bernyanyi, suporter juga menyalakan flare (suar) berwarna kemerahan dan melemparkannya ke arah lapangan.
Kekecewaan suporter itu bukan tanpa alasan, karena Bali United untuk ketiga kalinya hanya mentok bermain di babak penyisihan grup. Bali United pertama tampil di Piala AFC pada 2018, dan kembali bertanding di kompetisi tingkat Asia itu pada 2020.
Menurut Pelatih Bali United Stefano Cugurra alias Teco, pendeknya waktu persiapan menjadi hambatan utama bagi pemain untuk konsisten bermain dengan baik.
“Kami harus belajar dari itu, pemain, pelatih harus belajar sehingga saat ada kesempatan ke depan kami harus lebih siap,” kata Teco saat jumpa pers selepas pertandingan di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Kamis. (fat)