Halmahera Tengah (pilar.id) – Banjir yang melanda dua kecamatan di Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara, kini mulai surut. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Halmahera Tengah mengamati bahwa tinggi muka air di Kecamatan Weda telah mulai surut. Namun, masih ada daerah tertentu seperti Desa Lelief, Kecamatan Weda Tengah, yang masih tergenang.
Laporan dari BPBD setempat menyatakan bahwa hujan dengan intensitas ringan masih terus mengguyur wilayah yang terdampak banjir. Petugas BPBD telah dikerahkan ke lokasi untuk melakukan penanganan darurat, dan mereka juga tetap siaga mengantisipasi dampak susulan dan evakuasi warga jika diperlukan.
Data sementara mencatat bahwa empat rumah terdampak di Kecamatan Weda, dan akses jalan di beberapa titik juga terendam. Tinggi muka air teramati hingga mencapai 75 centimeter. Meskipun banjir telah terjadi di dua kecamatan, belum ada laporan pengungsian warga.
Banjir ini disebabkan oleh hujan dengan intensitas tinggi yang menyebabkan air sungai setempat meluap. Sebelumnya, BPBD Provinsi Maluku Utara telah menerima peringatan dini tentang bahaya banjir dan telah menginformasikannya kepada BPBD kabupaten dan masyarakat setempat.
Peringatan dini cuaca untuk periode 14-15 September 2023 menunjukkan bahwa Provinsi Maluku Utara masih berpotensi hujan lebat disertai petir atau kilat dan angin kencang.
Sedangkan Kabupaten Halmahera Tengah masih berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang. Oleh karena itu, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk tetap waspada dan siap siaga terhadap potensi bencana susulan, termasuk potensi tanah longsor, yang dapat dipicu oleh curah hujan tinggi.
Meskipun sebagian besar wilayah Indonesia sedang memasuki musim kemarau, tetap penting untuk menjaga kesiapsiagaan terhadap potensi bencana alam yang dapat terjadi akibat cuaca ekstrem. (mad/ted)