Semarang (pilar.id) – Banjir yang melanda sejumlah titik di Kota Semarang akibat tingginya curah hujan mulai surut. Beberapa akses jalan kini sudah bisa dilintasi kendaraan dengan normal. Genangan air di Kawasan Kota Lama, khususnya di Stasiun Tawang, sudah hilang. Begitu juga dengan genangan air akibat luapan Banjir Kanal Barat (BKB) di Jalan Madukoro yang sudah surut.
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, yang akrab disapa Mbak Ita, meminta semua pihak untuk tetap siaga meskipun banjir mulai surut. Mbak Ita mengatakan bahwa penanganan banjir dilakukan secara masif dengan mengaktifkan pompa-pompa yang dimiliki Pemerintah Kota Semarang dan BBWS Pemali-Juana.
Menurut Mbak Ita, ada 28 pompa yang sedang bekerja secara normal menangani banjir di Kota Semarang. Pompa ini akan terus beroperasi hingga banjir benar-benar surut.
Saat ini, fokus penanganan banjir adalah di Kawasan Kaligawe. Mbak Ita telah meminta agar pintu-pintu air rumah pompa di Sringin dan Tenggang selalu terbuka, sementara pompa-pompa terus beroperasi.
Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, menyatakan bahwa banjir di sejumlah titik Kota Semarang sudah mulai surut. Namun, intensitas curah hujan yang tinggi membuat sungai seperti BKT dan BKB meluap ke jalan.
Sebelumnya, banjir menggenangi beberapa wilayah di Kota Semarang. Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, langsung melakukan rapat koordinasi sebelum melakukan tinjauan ke sejumlah titik banjir di Semarang.
Mbak Ita turut membawa sejumlah logistik bantuan yang akan dibagikan kepada warga terdampak banjir. Lokasi pertama yang dikunjungi adalah Kelurahan Kuningan, Kecamatan Semarang Utara, di mana Mbak Ita turut membantu proses evakuasi korban banjir menggunakan perahu karet.
Andi Widjanarto, Lurah Kuningan, menyebut ada 154 warga terdampak banjir, di antaranya 12 warga harus diungsikan karena tinggi air mencapai satu meter. Salah satu warga, Paulina (54), memilih mengungsi ke rumah anaknya karena tinggal sendirian.
Banjir di Kota Semarang menunjukkan kompleksitas penanganan bencana alam yang memerlukan kesiapan dan koordinasi semua pihak terkait. Meskipun banjir mulai surut, langkah pencegahan dan siaga tetap diperlukan untuk mengantisipasi dampak lebih lanjut. (usm/hdl)