Blitar (pilar.id) – Beberapa kabupaten di Jawa Timur pada Senin (17/10/2022) mengalami bencana banjir akibat hujan deras yang terjadi secara terus-menerus. Salah satunya terjadi di Kabupaten Blitar.
Meski banjir yang terjadi cukup parah dengan aliran air yang deras, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar, Jawa Timur telah memastikan bahwa tidak ada korban jiwa akibat banjir tersebut.
Namun, hingga saat ini, mereka masih belum bisa memastikan jumlah sapi dan hewan ternak lain yang tenggelam dan hanyut akibat banjir. Pasalnya, seperti yang sempat ramai di berbagai media sosial, banjir di Kabupaten Blitar tampak cukup parah dengan ketinggian mencapai dada orang dewasa dan membuat banyak hewan ternak hanyut terbawa air banjir.
“Kalau korban manusia nihil. Kalau ternak, kami belum dapat laporan jika ada ternak yang mati atau hanyut,” kata Kepala BPBD Kabupaten Blitar Ivong Bettryanto saat dikonfirmasi, Senin (17/10/2022).
Ia mengatakan, hujan terjadi dengan intensitas tinggi menyebabkan volume air mengalami kenaikan. Banjir itu terjadi bukan karena kiriman air dari Malang, melainkan intensitas hujan yang cukup tinggi.
“Kami evakuasi warga, karena ketinggian air meningkat. Wilayah paling parah di Kelurahan/Kecamatan Sutojayan, warga dievakuasi di kantor kelurahan,” kata
Volume air yang tinggi tidak mampu tertampung sehingga mengalir ke daerah di bawahnya. Banjir terjadi di sejumlah daerah di antaranya Kecamatan Sutojayan, Panggungrejo, Binangun, dan Kademangan.
Menurut dia, banjir di Kecamatan Sutojayan yang cukup parah terjadi di Kelurahan Sutojayan. Ketinggian air hingga 1 meter menyebabkan air masuk hingga ke rumah warga.
“Kalau di Sutojayan itu sampai 1 meter, jadi warga dievakuasi ke tempat yang lebih aman. Lokasi evakuasi di kantor kelurahan itu sekalian kami dirikan dapur umum,” kata dia.
Dalam proses evakuasi, warga juga menurunkan perahu karet. Jalur tertutup dengan air, sehingga menyulitkan jika dievakuasi dengan kendaraan. Terlebih lagi untuk warga yang sudah tua, dengan perahu membantu proses evakuasi tersebut.
Hingga kini, lebih dari 400 orang terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman. Mereka mengungsi hingga air surut dan dinyatakan aman.
Salah satu daerah yang terkena banjir adalah Desa Serang, Kecamatan Panggungrejo, Kabupaten Blitar. Kejadian banjir di daerah itu menyebabkan rumah warga terendam, bahkan ada yang mengalami kerusakan.
Kades Serang Dwi Handoko mengatakan air sudah mulai menggenang tinggi sejak Senin dini hari setelah hujan yang turun dengan intensitas tinggi.
Ia menjelaskan, banjir bandang itu terjadi di Sungai Kaliklatak Dusun Serang III Desa Serang, karena air tidak mampu tertampung. Selain rumah warga, banjir juga menggenangi fasilitas umum.
“Ketinggian banjir awalnya sekitar 1-2 meter. Ini mengakibatkan rumah warga terendam. Ada juga kandang milik warga yang rusak, ada juga laporan ternak hanyut,” katanya.
Ia juga mengatakan air sudah surut, namun pihaknya tetap meminta warga untuk waspada terhadap ancaman banjir yang bisa saja terjadi lagi. (fat)