Jakarta (pilar.id) – Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) minta Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan pertanggung jawabkan pernyataannya soal ‘Big Data’ Pemilu.
Dilansir dari kanal YouTube Kompas.com, Luhut berdebat dengan mahasiswa UI lantaran mahasiswa mendesaknya untuk buka ‘Big Data’ Pemilu yang ia digulirkan.
“Apa hak kewajiban saya mempertanggung jawabkan saya punya pernyataan,”tegasnya. Tak hanya itu, Luhut menuding mahasiswa yang terlibat debat dengannya hanya bersasumsi, karena Presiden sudah mengatakan pemilu tetap dilaksanakan tanggal 18 Februari 2024.
“Saya bilang saya yang ngomong gak ada yang lain, saya hanya menyampaikan ini ada data begini,” tambahnya.
Meski di desak mahasiswa Luhut bersikeras tidak sepakat dengan permintaan mahasiswa UI untuk membuka ‘Big Data’ Pemilu.
“Kau sepakat, kalau saya gak sepakat boleh kan, kita boleh beda pendapat gak,”tandas Luhut.
Saat menjumpai Luhut, BEM UI membawa buket bunga serta bendera kuning, Disampaikan Bayu Satrio Utomo, Ketua BEM UI, hal tersebut dilakukan sebagai singgungan telah meninggalnya demokrasi di Indonesia.
“Kami sebagai mahasiswa Universitas Indonesia hari ini melaksanakan aksi simbolik dengan membawa bendera kuning, poster, serta banner, yang bertuliskan turut berduka cita atas wafatnya, atas meninggalnya demokrasi di UI dan Indonesia,” katanya.
Ia juga menyatakan mosi tidak percaya pada Luhut Binsar Panjaitan, karena Luhut sempat menggulirkan wacana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan Presiden.
“Wacana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden yang digulirkan oleh bapak Luhut Binsar Panjaitan, maka dari itu kami menytakan mosi tidak percaya pada Bapak Luhut Binsar Panjaitan,” tutupnya. (mia/hdl)