Pontianak (pilar.id) – Masyarakat harus memahami apa itu thalasemia dan bagaimana langkah pencegahan yang dapat dilakukan serta bagaimana cara merawat anak yang mengidap thalassemia.
Hal itu ditegaskan Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji membuka secara resmi kegiatan Deklarasi Kolaboratif Deteksi Dini Thalassemia dan menjadi saksi Pengukuhan Duta Thalassemia Kalbar Lismaryani Sutarmidji, selaku Ketua TP PKK Provinsi Kalbar yang dikukuhkan oleh Ketua Yayasan Thalassemia Indonesia Ruswandi, di Pendopo Gubernur Kalbar, Jalan Ahmad Yani Pontianak, Kamis (11/8/2022).
“Ini merupakan salah satu kampanye yang harus dipahami oleh masyarakat. Jangan sampai penderita semakin banyak, semakin bertambah, inilah yang harus kita lakukan terutama di tingkat SMA dan SMK agar mereka memahami (Pengidap Penyakit Thalassemia) dan menjadi pendonor tetap,” kata Gubernur.
Diakuinya satu pengidap thalassemia, diharapkan dapat memiliki bank donor darah yang berisikan setidaknya 20 orang, sehingga kapanpun darah tersebut diperlukan dapat terpenuhi.
“Target saya 20 orang, karena setiap golongan darah pasti berbeda-beda, itu yang terus kita upayakan. Untuk tempat transfusi harus dibuat senyaman mungkin untuk anak-anak, sehingga anak tersebut tidak merasa beban bagi dirinya,” terangnya.
Selanjutnya, Gubernur optimis pengidap thalassemia dapat disembuhkan, terutama yang wajib dilakukan adalah pencegahan dan memutus mata rantai penyakit tersebut.
“Saya rasa jika Allah berkehendak semua bisa terjadi. Penyakit yang lebih dari thalassemia saja bisa sembuh, saya yakin bisa. Selain pencegahan jangan sampai ada penambahan penyandang thalassemia baru, kita harus memutus mata rantai thalassemia dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat,” paparnya.
Sementara itu, Lismaryani Sutarmidji menyampaikan apresiasinya kepada Persatuan Orang Tua Penderita Thalassemia Indonesia (POPTI) yang mempercayakan tugas dan amanah sebagai Duta Thalassemia Kalbar.
“Alhamdulillah saya ucapkan terima kasih kepada Ketua POPTI Pusat dan Gubernur Kalbar atas amanah yang diberikan. Ini merupakan amanah besar yang harus saya jalani, dan sebagai Ketua TP PKK Kalbar hal ini juga merupakan tugas kami untuk mensejahterahkan masyarakat khususnya dibidang kesehatan,” jelas Lismaryani Sutarmidji.
Terkait upaya pencegahan thalassemia, Duta Thalassemia Kalbar siap menggencar sosialisasi untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap penyakit thalassemia, dikarenakan orang tua masih banyak belum mengetahui tentang penyakit thalassemia.
“Kita akan turun dan mensosialisasikan thalassemia, seperti gejalanya, langkah pencegahan dan lainnya. Kalau ada keluarga yang menjadi penyandang thalassemia harus segera diskrining, karena penyakit ini bukan penyakit menular melainkan penyakit turunan,” urai Duta Thalassemia Kalbar itu.
Thalassemia merupakan penyakit yang dapat dideteksi sejak dini, sejak anak usia empat bulan, untuk pengobatan yang tepat bisa membuat pengidap lebih cepat tertangani dengan baik.
Pengobatan thalassemia, biasanya dilakukan dengan cara transfusi darah secara rutin untuk mengganti hemoglobin yang pecah sebelum waktunya. (din)