Jakarta (pilar.id) – Aktor sekaligus komedian papan atas, Chris Rock, tegas menolak tawaran untuk jadi pembawa acara di Academy Awards 2023. Sebelumnya, saat hadir dalam pertunjukannya di Arizona Financial Theatre, Phoenix, Arizona Minggu (28/8/2022) malam, Rock mengatakan jika ia memang diminta Academy kembali menjadi pembawa acara.
Tapi insiden Will Smith menampar dirinya di atas panggung Oscar 2022, ternyata masih membekas kuat di ingatannya. Saat itu, Will Smith menampar Rock dengan marah gara-gara Rock bercanda tentang istri Will Smith, Jada Pinkett Smith.
Insiden itu bahkan terjadi saat Rock hendak memberikan penghargaan untuk fitur dokumenter terbaik, dan kurang dari satu jam sebelum Smith menerima hadiah aktor terbaik untuk penampilannya di <i>King Richard</i>.
Selama pertunjukan, Rock mengibaratkan menerima diajak kembali menjadi pembawa acara di Oscar sama seperti kembali ke TKP dalam sidang pembunuhan yang dilakukan oleh O.J. Simpson, di mana pembunuhan terhadap mantan istrinya dimulai dengan dia meninggalkan kacamata di sebuah restoran Italia.
Rock mengatakan kembali ke Oscar sama seperti meminta Nicole Brown Simpson untuk kembali ke restoran.
Para penonton kemudian meminta Rock untuk menceritakan pendapatnya tentang insiden di Oscar. Rock melanjutkan, dengan merujuk pada penampilan Smith sebagai petinju Muhammed Ali dalam drama tahun 2001 “Ali”, di mana Smith mendapatkan nominasi Oscar pertamanya.
“Dia lebih besar dariku. Negara bagian Nevada tidak akan menyetujui pertarungan antara saya dan Will Smith,” kata Rock. Academy of Motion Pictures Arts and Sciences menolak mengomentari pernyataan Rock.
Pada bulan April, dewan gubernur Academy melarang Smith kembali ke Oscar atau menghadiri acara Academy lainnya selama 10 tahun ke depan, seminggu setelah Smith secara terbuka mengundurkan diri dari Academy.
Awal bulan ini, CEO Academy yang baru diangkat, Bill Kramer, menyatakan bahwa mereka berkomitmen untuk memiliki pembawa acara di acara tahun ini dan sudah melihat beberapa mitra utama untuk itu.
Dia juga menegaskan bahwa tamparan tidak akan menjadi bahan perbincangan atau candaan pada upacara berikutnya. “Kami ingin maju dan memiliki Oscar yang merayakan sinema. Itu yang menjadi fokus kami saat ini,” ujar Kramer. (feb/hdl/ant)