Surabaya (pilar.id) – Cerita menginspirasi datang dari sepasang saudara kembar asal Surabaya, Mia Ramadhani dan Nia Ramadhani, yang berhasil melewati Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) Universitas Airlangga (UNAIR) pada Selasa (26/3/2024). Keduanya akan bergabung dengan keluarga besar UNAIR di program studi S1 Akuntansi dan S1 Ilmu Politik.
Mia dan Nia tidak pernah membayangkan bahwa mereka akan diterima di salah satu universitas terkemuka di Indonesia. Namun, setelah melalui berbagai tantangan dan pengorbanan, kebahagiaan tak terucapkan saat mereka berhasil melampaui ribuan pesaing dari seluruh penjuru Indonesia untuk bergabung dengan Ksatria Airlangga.
“Kami bersyukur atas pengumuman tersebut. Rasanya sungguh tak terlukiskan dengan kata-kata. Impian kami sejak kecil akhirnya terwujud pada tahun ini,” ungkap Mia.
Salah satu faktor yang memengaruhi pilihan mereka untuk UNAIR adalah pengalaman kakak mereka. Kakak mereka adalah alumni UNAIR dan telah melanjutkan pendidikan ke jenjang magister di institusi yang sama.
“Kami sering mendengar cerita inspiratif tentang UNAIR dari kakak kami. Pengaruh kakak bagi kami sangat besar, dan dia selalu memberi motivasi agar kami mengikuti jejaknya,” kata Mia pada (27/3/2024).
Nia menambahkan bahwa kakak mereka memainkan peran penting dalam kesuksesan mereka melewati SNBP. Mereka mendapat bimbingan dan arahan dari kakak mereka untuk memilih program studi yang sesuai dengan minat dan bakat mereka masing-masing. Dukungan penuh dari kakak mereka menjadi pendorong utama semangat mereka.
Meskipun berasal dari keluarga yang tidak terlalu berkecukupan, Mia dan Nia tidak pernah menyerah untuk mengejar pendidikan tinggi seperti kakak mereka. Mereka tidak memiliki akses ke bimbingan belajar yang populer seperti teman-teman sebayanya.
Namun demikian, keterbatasan ini tidak menghalangi mereka untuk mengejar impian mereka. Mereka memanfaatkan platform YouTube untuk mendapatkan materi tambahan di luar jam pelajaran sekolah dan saling mendukung satu sama lain.
“Ketika kami masih di SMA, kami merasa minder karena tidak bisa mengikuti bimbel sejak kelas 10 seperti teman-teman kami. Namun, kami yakin bahwa keterbatasan bukan akhir dari segalanya. Kami berusaha keras untuk mewujudkan impian kami,” tambahnya.
Mia dan Nia, meskipun kembar, memiliki minat dan kegemaran yang berbeda. Mia tertarik pada ilmu sosial, terutama ekonomi, sedangkan Nia lebih tertarik pada isu-isu politik dan pemerintahan.
“Saat SMA, saya memiliki minat pada ilmu ekonomi. Ketika saya belajar akuntansi, saya merasa sangat cocok dan menikmatinya. Itulah mengapa saya memilih S1 Akuntansi di UNAIR,” jelas Mia.
Sementara itu, Nia lebih tertarik pada isu-isu politik dan pemerintahan, yang mendorongnya untuk memilih S1 Ilmu Politik. Baginya, mempelajari permasalahan pemerintahan sangat menarik.
Mia dan Nia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung mereka selama proses SNBP, termasuk guru dan bimbingan konseling di SMA Negeri 3 Surabaya.
“Keberhasilan kami adalah hasil dari doa orang tua kami yang tak henti-hentinya mendukung kami. Terima kasih atas segala doa dan dukungannya, kini kami menjadi bagian dari keluarga besar UNAIR,” ungkap mereka. (ipl/hdl)