Jakarta (pilar.id) – Berdoa untuk leluhur dan berziarah kubur merupakan salah satu tradisi yang secara turun-temurun dilakukan masayarakat jelang mamasuki Bulan Ramadhan.
Bagi masyarakat Indonesia, ziarah kubur bukan saja kerap dilakukan saat jelang Ramadhan tetapi, juga jelang Lebaran.
Selain itu, ziarah kubur juga kerap dilakukan setiap hari kamis sore untuk mengirim doa kepada orang tua atau leluhur yang sudah meninggal dunia.
Ziarah kubur sendiri merupakan kegiatan yang masuk dalam sunnah Nabi Muhammad. Sebab, Nabi Muhammad di masa hidupnya juga beberapa kali melakukan ziarah kubur.
Apalagi, dalam islam, ada tiga amal jariyah yang tidak akan pernah putus meski seseorang sudah meninggal dunia.
Salah satu dari tiga amal tersebut adalah doa dari anak sholeh/sholehah untuk orang tua atau leluhur yang sudah meninggal dunia.
Ziarah kubur menjadi salah satu bagian dari ritual dimana umat muslim mengirimkan doa bagi leluhur agar amal mereka yang sudah meninggal masih terus tersambung di akhirat.
Terkait dengan tata cara melakukan ziarah kubur, tidak ada tata cara khusus. Namun, ada beberapa adab yang dianjurkan dilakukan saat melewati kuburan atau masuk ke kawasan pemakaman.
Pertama yakni, mengucap salam kepada ahli kubur yang sudah dimakamkan.
Adapun salam ziarah kubur tersebut berbunyi: “Assalamualaikum daara qaumin mu’minin wa ataakum maa tuu’aduun ghadan mu’ajjaluun, wa inna insyaa Allahu bikum laahiquun”.
Artinya: “Assalamualaikum, hai tempat bersemayam kaum mukmin. Telah datang kepada kalian janji Tuhan yang sempat ditangguhkan besok, dan kami insya allah akan menyusul kalian”.
Setelah memasuki area pemakaman dan duduk di sebelah makam keluarga atau leluhur yang sudah meninggal dunia, ada beberapa amalan doa yang biasa dibaca.
Seperti membaca shalwat, bacaan tahlil lengkap sampai membaca surat yaasin dan beberapa doa khusus.
Tidak ada aturan khusus jaga terkait apa yang harus dibaca ketika melakukan ziarah kubur. Asalkan, saat melakukan ziarah kubur umat muslim membaca doa-doa baik untuk yang sudah meninggal dunia.
Salah satu doa yang kerap dibaca oleh para ulama ketika ziarah kubur ke makam wali dan orang shaleh sebagaimana dikutip dari Nu Online adalah seperti berikut:
“Bismillaahirrahmaanirrahîm Salaamullaahi yaa saadah minar-Rahmaani yaghsyaakum Ibaadallaahi ji’naakum qashadnaakum thalabnaakum Tu’înuunaa tughîtsuunaa bihimmatikum wa jadwaakum Fa ahbuunaa wa a’thuunaa ‘athaayaakum hadaayaakum Falaa khayyabtumuu dzannî fahaasyaakum wahaasyaakum Sa’idnaa idz ataynaakum wa fuznaa hîna zurnaakum Faquumuu wasyfa’uu fînaa ilaar-rahmaani mawlaakum ‘Asaa nuhdzaa ‘asaa nu’thaa mazaayaa min mazaayaakum ‘Asaa nadzrah ‘asaa rahmah taghsyaanaa wa taghsyaakum Salaamullaahi hayyaakum wa ‘ainullaahi tar’aakum Wa shallaallaahu mawlaanaa wasallam maa atainaakum ‘Alaal mukhtaari syaafi’înaa wa munqidzinaa wa iyyaakum.”
Artinya: “Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Wahai Tuanku, semoga salam Allah tetap tercurah padamu. Wahai hamba-hamba Allah, kami datang kepadamu. Kami bermaksud (bersentuhan dengan rohanimu) dan kami berharap (berkahmu). Untuk menolong kami, menyejukkan kami dengan siraman yang berasal darimu, sesuai dengan tekad dan pencapaianmu (selama ini). Maka cintailah dan berikanlah kepada kami hal-hal yang Allah berikan dan hadiahkan padamu.”
“Jangan biarkan pengharapan ini sia-sia, jauhlah engkau semua (dari sifat tega menyia-nyiakan kami). Kami sangat beruntung datang di haribaanmu dan kami amat berbahagia dengan menziarahimu, maka bangkitlah dan syafaatilah kami bermohon pada Allah yang bersifat ar-Rahman, Tuanmu. Mudah-mudahan kami diberi (Allah) keberuntungan dan diberi limpahan karunia yang selama ini dianugerahkan kepadamu.”
“Mudah-mudahan kita dipandang dan dilimpahi rahmat yang akan menyelimuti kami dan engkau. Semoga engkau semakin dihidupkan dengan keselamatan (dari) Allah dan semoga pandangan Allah senantiasa menuntun engkau. Mudah-mudahan rahmat Allah dan keselamatan semakin terlimpah kepada tuan kita, manusia pilihan yang mensyafaati dan menyelamatkan kita.”
Berikut beberapa doa dan amalan yang bisa dilakukan saat ziarah kubur jelang memasuki Bulan Ramadhan. (fat)