Jakarta (pilar.id) – PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) Regional Kalimantan Subholding Upstream Pertamina terus memperkuat langkah digitalisasi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dengan mengadakan kegiatan upskilling untuk penggunaan Digiplan 2.0. Kegiatan ini berfokus pada modul Project Activity terkait Anggaran Biaya Investasi (ABI) Kategori Business Development (BD) dan Non – Business Development (NBD) pada tanggal 27-28 Februari 2024.
Acara yang diselenggarakan di Auditorium PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT), Pasir Ridge, Balikpapan, diikuti oleh 102 Perwira dari Zona 8, Zona 9, dan Zona 10.
Irwan Yulianto, Senior Manager Strategic Planning, menyatakan bahwa upskilling ini merupakan tahap kedua dari kegiatan serupa yang telah dilaksanakan sebelumnya di Head Office Regional Kalimantan pada bulan Januari lalu.
“Penerapan digitalisasi RKAP di PHI-Regional 3 Kalimantan merupakan yang pertama di lingkungan Subholding Upstream Pertamina maupun regional lainnya,” ujar Irwan.
Digiplan adalah satu platform terintegrasi yang membantu proses perencanaan dan evaluasi kinerja secara menyeluruh. Penggunaannya merupakan bagian dari implementasi inisiatif strategis terkait transformasi digital untuk meningkatkan keunggulan kompetitif Pertamina.
“Inisiatif ini mendukung keberlangsungan bisnis Perusahaan melalui pemanfaatan teknologi digital di tengah era digitalisasi saat ini,” tambahnya.
Digiplan 2.0 adalah pengembangan dari versi sebelumnya, di mana end user dapat langsung memasukkan data pada sistem berbasis web, melakukan otomatisasi konsolidasi dan pengintegrasian data antar fungsi, mengelola data menjadi berbagai format laporan untuk berbagai keperluan Perusahaan, serta menjamin akses kontrol dan keamanan data yang lebih baik. Penggunaan sistem Digiplan di PHI-Regional 3 Kalimantan dimulai saat penyusunan RKAP pada 2022, namun belum berbasis web.
Arliansyah Abdul Gani, Sr. Manager Operation Planning & Engineering PHI-Regional 3 Kalimantan, menyatakan bahwa digitalisasi RKAP dapat menciptakan budaya baru.
“Penggunaan Digiplan 2.0 dalam penyusunan dan pengelolaan RKAP di Regional 3 akan mendukung kualitas perencanaan yang lebih baik, terutama dalam penyusunan rencana kerja terkait kategori ABI NBD,” jelas Arliansyah.
Sistem Digiplan mempermudah penyusunan RKAP dan pengelolaan mata anggaran dalam usulan RKAP. Data pengusulan RKAP, yang telah terdigitalisasi, menjadi single source truth of data yang terkait dengan data realisasi dari database fungsi teknis, termasuk proses persetujuan RKAP.
Saat ini, sistem Digiplan digunakan untuk penyusunan Long Term Planning (RJPP dan Business Plan), Portofolio, dan Economics.
Dalam kegiatan upskilling ini, peserta diberikan gambaran umum tentang RKAP yang dapat diakses melalui Digiplan, mulai dari data produksi hingga aspek finansial sesuai dengan entitas dan Wilayah Kerja (WK) masing-masing. Hal ini memberikan kemudahan bagi mereka dalam menganalisis rencana kegiatan investasi sehingga memberikan kontribusi positif bagi Perusahaan.
Muhammad Deva Anandika, salah satu peserta, menyatakan bahwa sistem Digiplan adalah suatu terobosan karena dapat menggabungkan tiga kebutuhan dan tujuan sekaligus dalam satu platform, yaitu single source database, avoid redundancy with simultaneous & secure access, dan Automation & Accelerated report generation.
“Harapan kami, sistem Digiplan dapat terus diaplikasikan dan senantiasa ditingkatkan untuk menjawab tantangan di masa depan, seperti sinkronisasi dan pemetaan,” ungkapnya.
Digiplan 2.0 akan diimplementasikan dalam Penyusunan RKAP 2025. Kegiatan upskilling menjadi kesempatan bagi para peserta untuk mendapatkan pengetahuan dan meningkatkan keterampilan dalam penyusunan RKAP di fungsi masing-masing.
PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) merupakan bagian Subholding Upstream Pertamina yang mengelola operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) di Regional 3 Kalimantan. Tahun 2023 lalu, melalui anak perusahaan dan afiliasinya yang bekerja sama dengan SKK Migas, PHI mencatatkan produksi minyak sebesar 62,17 ribu barel minyak per hari (MBOPD) produksi gas sebesar 710 juta standar kaki kubik gas per hari (MMSCFD).
Dalam mencapai visinya menjadi perusahaan migas kelas dunia, PHI terus melakukan beragam inovasi dan aplikasi teknologi dalam menghasilkan energi yang selamat, efisien, handal, patuh, dan ramah lingkungan. (riq/hdl)