Tulungagung (pilar.id) – Di tengah perayaan natal kemarin, pada Minggu (25/12/2022), komunitas peduli lingkungan Tulungagung bersama dengan Ecological Observation dan Wetland Conservation (ECOTON) melakukan pelatihan pemantauan kualitas air sungai dan pengenalan kegiatan citizen science.
Pada kegiatan yang dihadiri oleh 20 peserta dari Tulungagung dan Kediri ini, diajak melakukan pemantauan kualitas air dengan parameter TDS, PH, Nitrit, Nitrat, Phosphat, Mikroplastik Biotilik, yang ditutup dengan diskusi.
Seperti yang disampaikan Harun, selaku koordinator pelatihan pemantauan kualitas air, jika pengambilan sampel dilakukan di DAM Majan, Tulungagung
“Kegiatan pelatihan pemantauan ini bentuk edukasi kepada masyarakat tentang kondisi anak sungai Brantas saat ini, serta mengajak peserta terlibat dalam kegiatan pemantauan sungai dengan parameter dan alat sederhana,” jelas Harun
Terpantau, jika kualitas air anak sungai Brantas ini diperoleh, TDS sebesar 100 ppm, Suhu 26 C. Nitrat 0.5, nitrit 0, Fosfat 10, PH 7.34.
Sementara itu, Eka Chlara Budiarti selaku koordinator citizen science Ecoton mengatakan, jika pada pengukuran kualitas air tersebut, parameter seperti fosfat ditemukan telah melebihi baku mutu.
Hal itu berdasarkan PP Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Di anak Sungai Brantas, fosfat sebesar 10 melebihi baku mutu sebesar 1.
Lalu, dari kegiatan ini, Agus sebagai anggota komunitas peduli lingkungan yang ikut dalam pelatihan tersebut, mengatakan, bila kegiatan pelatihan ini adalah sesuatu yang baru baginya
“Kegiatan ini sangat menarik dan bagus. Saya jadi tahu dan menyasikan langsung bentuk mikroplastik, makhluk hidup invertebrata yang jadi indikator pencemaran sungai,” ungkapnya. (jel/din)