Jakarta (pilar.id) – Berdasar Surat Keputusan PBNU, Erick Thohir mendapat amanah jadi Ketua Pengarah (SC) dalam kegiatan Peringatan Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU). Itu sebabnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini langsung bergerak cepat mematangkan sembilan program utama pada peringatan Satu Abad NU.
“Ada sembilan program utama dalam rangkaian peringatan Satu Abad NU yang dimulai Juni dan puncaknya pada bulan Februari 2023,” kata Erick, seperti disampaikan dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (17/6/2022).
Dijelaskan, sembilan program tersebut meliputi NU tech, pembentukan NU women, festival tradisi Islam nusantara, anugerah tokoh hahdlah, pekan olahraga NU, religion of twenty, launching gerakan kemandirian NU, muktamar fikih peradaban, dan resepsi satu abad NU.
Erick menambahkan, peringatan Satu Abad NU merupakan momen bersejarah mengingat perjuangan organisasi itu dalam menjaga dan mengawal Indonesia. NU ingin mendorong keberpihakan pada isu-isu terkini yang terkandung dalam program utama tersebut.
Peringatan Satu Abad NU mengusung tema Merawat Jagat, Membangun Peradaban. Tema tersebut diambil sebagai langkah besar NU dalam menghadapi sejumlah tantangan.
Tantangan tersebut, antara lain, menjaga tradisi keagamaan yang mengayomi semua pihak di tengah ekstremisme ideologi, memperkuat umat agar mampu secara optimal berkontribusi terhadap dunia yang lebih adil dan berkeadaban.
Termasuk terlibat aktif dalam kepemimpinan dunia yang berkeadaban, adaptasi terhadap pesatnya pertumbuhan ilmu dan teknologi yang mengedepankan kepentingan kemanusiaan serta keterlibatan menghadapi krisis iklim global.
Dalam acara akbar tersebut, NU akan berkolaborasi dengan BUMN dan swasta. Panitia BUMN membentuk skema dukungan kegiatan Satu Abad NU dengan menggunakan rekening bersama, dan tetap mempertimbangkan asas transparansi.
“Terbuka juga untuk masyarakat yang ingin berpartisipasi,” kata Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) tersebut.
Dalam program NU Tech, kata dia, Telkom dan Telkomsel akan menggelar lokakarya untuk kiai dan santri NU guna mendorong potensi digital serta menghasilkan inovasi untuk kemaslahatan umat.
Untuk peluncuran Gerakan Kemandirian NU, lanjut dia, akan menghadirkan inovasi ekonomi keumatan dan kelestarian lingkungan melalui program NU Mart dan Santripreneur yang terdiri atas pesantren based vocational education, dan wirausaha muda santri serta digitalisasi lazisnu.
Program Religion of Twenty merupakan forum dialog para pemimpin agama-agama dunia, terutama negara anggota G20, yang rencananya dihelat di Jakarta atau Bali pada bulan Oktober 2022. “Nantinya akan ada panel diskusi untuk menyelesaikan berbagai kemelut yang melanda dunia,” ujarnya.
Erick mengatakan bahwa NU dapat berperan secara bermakna untuk mengatasi masalah kemanusiaan dan peradaban global, termasuk kerja sama dengan organisasi keagamaan internasional. (usm/hdl/ant)