Surabaya (pilar.id) – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menegaskan pentingnya menjaga stabilitas ketenagakerjaan di wilayahnya. Dalam pertemuan silaturahmi dan halalbihalal dengan Bos Maspion Group, Alim Markus, di kediamannya di Jemursari, Surabaya, Selasa (1/4) malam, ia berpesan agar perusahaan di Jawa Timur menghindari Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Menurut Gubernur Khofifah, Alim Markus—yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Apindo Jatim—memiliki peran penting dalam menjaga iklim usaha tetap kondusif.
“Kami sangat mengapresiasi kunjungan silaturahmi Pak Alim Markus. Dalam pertemuan ini, kami menitipkan pesan agar perusahaan di Jawa Timur, terutama yang padat karya, sebisa mungkin menghindari PHK,” ujarnya.
Sebagai alternatif, Khofifah menyarankan agar perusahaan lebih memilih pengurangan jam atau hari kerja dibandingkan PHK.
“Kondusivitas dunia industri sangat berpengaruh terhadap pembukaan lapangan kerja di Jawa Timur. Oleh karena itu, saya selalu mengingatkan pengusaha untuk menjaga stabilitas ketenagakerjaan,” tambahnya.
Angka PHK di Indonesia Meningkat
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dan Apindo, sepanjang Januari-Februari 2025, sebanyak 40.000 pekerja terkena PHK. Sementara, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mencatat 77.965 pekerja di-PHK sepanjang 2024, meningkat dari 64.855 pekerja pada 2023. DKI Jakarta menjadi provinsi dengan PHK tertinggi di 2024, yakni 17.085 pekerja, disusul Jawa Tengah (13.130 pekerja) dan Banten (13.042 pekerja).
Melihat kondisi tersebut, Gubernur Khofifah menegaskan tidak ingin Jawa Timur mengalami lonjakan PHK. “Saya selalu menyampaikan kepada perusahaan besar agar mencari solusi lain sebelum memutuskan PHK. Pemerintah provinsi berkomitmen menjaga kesejahteraan pekerja dan memastikan ekonomi tetap stabil,” jelasnya.
Maspion Group Pastikan Tidak Ada PHK
Menanggapi permintaan Gubernur, Alim Markus menegaskan bahwa Maspion Group tidak akan melakukan PHK. “Saya jamin tidak ada PHK di Maspion. Banyak investor baru yang masuk, sehingga kondisi finansial perusahaan masih baik,” ungkapnya.
Selain itu, ia juga mengungkapkan rencana investasi besar di sektor pertanian. “Akan ada investor yang menanam padi dalam jumlah besar dengan bibit dari Tiongkok, serta investasi dalam budidaya tebu. Saya sedang mengumpulkan data dan perizinannya,” tambahnya.
Gubernur Khofifah menutup pertemuan dengan menekankan pentingnya ekonomi berkelanjutan serta solusi kreatif dalam menghadapi tantangan industri. “Jika ada pengurangan produksi, pastikan hanya pengurangan jam atau hari kerja, tetapi jangan sampai ada PHK,” pungkasnya. (mad/hdl)