Jakarta (pilar.id) – Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) menyatakan, carut-marut persoalan pangan dalam negeri yang tak kunjung usai menjadi titik klimaks Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan mencopot Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi dan mengangkat Zulkifli Hasan sebagai Mendag yang baru.
Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Ikappi DKI Jakarta, Miftahudin mengatakan, fuktuasi kenaikan harga pangan yang sangat tidak menentu dan berpengaruh, baik di tataran pedagang maupun masyarakat umum.
“Kenaikan harga cabai, gula dan banyak bahan pokok lainnya adalah pekerjaan rumah besar bersama, khususnya untuk kementerian teknis dari hulu ke hilir,” kata Miftahudin, Sabtu (18/6/2022).
Menurutnya, saat ini hanya Badan Pangan Nasional (BPN) yang secara langsung terjun ke pasar tradisional. BPN turun langsung di beberapa daerah di timur dan Jawa.
Dia menegaskan, semua pihak barus bekerja sama dalam mengurus masalah pangan, terutama lonjakan bahan pokok di pasar. Langkah-langkah taktis seperti yang dilakukan oleh BPN menjadi tamparan untuk Mendag yang baru.
“Mendag selaku kementerian teknis, saya rasa berapa kali pun ganti menteri di Kemendag akan menjadi sama saja jika tidak ada reformasi besar-besaran di tubuh kementerian tersebut,” kata dia.
Menurut Miftahudin, prang-orang di Kemendag masih sama, setiap tahun selalu acuh dengan persoalan pangan. “Dirjen-dirjennya korupsi, sekjendnya tidak komunikatif dan lain sebagainya,” kata dia.
Oleh sebab itu dia berharap, dengan masuknya Zulkifli Hasan menjadi Mendag persoalan pangan akan menjadi lebih baik. Ikappi DKI akan sangat mendukung penuh.
“Kita harus membantu kerja-kerja berat Mendag yang baru. Pekerjaan rumah tentang persolan pangan yang bukan hanya terjadi di Jakarta juga menjadi perhatian nasional. Tentu dengan catatan reformasi birokrasi di tubuh Kemendag, yang tidak bisa kerja dicopot massal saja. Begitu juga dengan Kementan,” tukasnya. (her/hdl)