Jakarta (pilar.id) – Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, dukungan PPP kepada Ganjar Pranowo menunjukkan adanya hubungan rekam jejak sejarah yang sangat panjang. Ia menyebut, PPP dan PDIP merupakan sama-sama partai yang menjadi korban Orde Baru.
“Bagaimana PDIP saat itu dan PPP saat itu menjadi korban dari pemerintahan Orde Baru, sehingga kantornya pun kami bertetangga,” kata Hasto, di Jakarta, Kamis (27/4/2023).
Selain itu, menurut Hasto, dukungan PPP kepada Ganjar juga dilandasi hubungan baik Megawati Soekarnoputri dengan tokoh-tokoh partai berlambang ka’bah itu. Salah satunya Hamzah Haz yang pernah menjadi Wakil Presiden mendampingi Megawati pada 2001 silam.
“Sehingga spirit yang memberikan dukungan kepada Pak Ganjar, untuk mendorong prinsip-prinsip amar ma’ruf nahi mungkar itu dapat dikedepankan dalam kebijakan pemerintahan ke depan,” kata dia.
Selain PPP, saat ini sudah ada Partai Hanura yang terlebih dahulu memberikan dukungannya. Hasto juga menyampaikan setelah 14 Mei 2023, bakal ada partai politik lain yang akan bergabung mendukung Ganjar.
“Kami memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas dukungan dari PPP dan sebelumnya Partai Hanura telah memberikan dukungan,” kata Hasto.
Sebelumnya, Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono mengumumkan dukungan kepada calon presiden (capres) 2024, yaitu Ganjar Pranowo. Keputusan tersebut didasarkan atas beberapa pertimbangan, antara lain, PPP ingin melanjutkan dukungan politik kepada Ganjar untuk melanjutkan estafet kepemimpinan nasional.
PPP sebelumnya telah memberikan dukungan kepada Ganjar di Pilkada Jawa Tengah pada 2018. “PPP memutuskan Bapak Ganjar Prabowo sebagai calon presiden RI pada pemilihan umum 2024 yang akan datang,” kata Mardiono. (ach/hdl)