Jakarta (pilar.id) – Hulk adalah film superhero pertama yang menandai evolusi sinema superhero modern. Dirilis pada 20 Juni 2003 di Amerika Serikat, film ini meluncur dalam durasi 138 menit lewat sentuhan sutradara Ang Lee, sutradara film asal Taiwan yang pernah memenangkan Penghargaan Oscar kategori Sutradara Terbaik, lewat Crouching Tiger, Hidden Dragon dan Brokeback Mountain.
Dalam Hulk (2003), ia berkolaborasi bareng penulis skenario James Schamus, Michael France, dan John Turman, juga produser Avi Arad, Larry Franco, dan Gale Anne Hurd, di bawah bendera studio produksi Universal Pictures, Marvel Enterprises, dan Good Machine.
Hulk (2003) dibintangi sederet bintang papan atas antara lain Eric Bana, sebagai Bruce Banner atau Hulk, Jennifer Connelly sebagai Betty Ross, Sam Elliott sebagai General Thunderbolt Ross, Josh Lucas sebagai Glenn Talbot, dan Nick Nolte sebagai David Banner.
Film ini menceritakan kisah Bruce Banner, seorang ilmuwan genetika yang memiliki trauma masa kecil yang disebabkan oleh eksperimen rahasia ayahnya, David Banner.
Ketika kecelakaan laboratorium yang melibatkan radiasi gamma terjadi, Bruce terpapar radiasi tersebut yang memicu transformasinya menjadi Hulk, makhluk raksasa berkulit hijau dengan kekuatan luar biasa saat ia marah.
Konflik muncul ketika Bruce harus berhadapan dengan pemerintah yang ingin memanfaatkan Hulk sebagai senjata, serta menghadapi ayahnya yang memiliki agenda tersembunyi.
Efek CGI dalam film ini dikerjakan oleh Industrial Light & Magic (ILM). Teknologi motion capture digunakan untuk merekam gerakan Eric Bana yang kemudian diterjemahkan ke dalam animasi Hulk. Musik film ini digubah oleh Danny Elfman, yang dikenal dengan gaya komposisi orkestra dramatisnya.
Film ini menerima tanggapan beragam dari kritikus dan penonton. Beberapa memuji arahan visual Ang Lee dan upaya mendalam untuk menggali psikologi karakter Bruce Banner, sementara yang lain mengkritik alur cerita yang dianggap terlalu lambat dan kurangnya aksi yang diharapkan dari film superhero.
Transformasi Hulk
Dalam produksi film ini, Ang Lee melakukan beberapa gerakan Hulk melalui teknologi motion capture untuk memastikan bahwa karakter Hulk memiliki ekspresi dan gerakan yang diinginkan.
Sosok Bruce Banner, sebelum diputuskan untuk dibintangi Eric Bana, sempat mampir ke Billy Crudup dan Tom Cruise, aktor papan atas yang sukses di banyak film box office.
Hulk (2003) meraup 245 juta Dollar AS di seluruh dunia dengan anggaran produksi sekitar 137 juta Dollar AS. Meski bukan sebuah kegagalan komersial, namun film yang didistribusikan Universal Pictures ini dinilai tidak berhasil mencapai ekspektasi tinggi yang dipasang oleh studio.
Mungkin karena alasan ini, meskipun ada rencana untuk sekuel, hasil campuran dari film ini dan perkembangan Marvel Cinematic Universe (MCU) akhirnya membuat studio memilih untuk merestart karakter Hulk dengan The Incredible Hulk (2008) yang diperankan oleh Edward Norton.
Film Hulk (2003) dikenal sebagai salah satu upaya awal Marvel dalam membawa karakter komik mereka ke layar lebar dengan pendekatan yang lebih serius dan artistik. Meskipun tidak sepenuhnya sukses, film ini tetap menjadi bagian penting dalam evolusi film superhero modern. (ret/hdl)