Jakarta (pilar.id) – Indonesia terus menonjol sebagai salah satu pasar gaming terbesar di Asia Tenggara, berkat pertumbuhan pesat dalam industri mobile gaming dan esports. Pada tahun 2021, valuasi pasar gaming Indonesia mencapai angka sekitar 1,92 miliar Dollar AS, menjadikannya pemimpin yang menjanjikan dalam industri gaming di Asia Tenggara.
Lebih lanjut, esports di Indonesia memiliki potensi prestasi yang signifikan dan telah mendorong pertumbuhan industri kreatif secara keseluruhan. Tim-tim esports terkemuka Indonesia, seperti EVOS, ONIC, RRQ, dan Bigetron, berhasil meraih prestasi cemerlang di tingkat internasional.
Jakpat, sebuah platform survei, melakukan penelitian untuk menggali perilaku dan kebiasaan para gamer di Indonesia.
Laporan yang melibatkan 1191 responden ini mengungkap berbagai aspek, mulai dari perangkat yang digunakan, genre game favorit, pertimbangan dalam memilih game, hingga langganan gaming, yang dibagi ke dalam empat kategori: mobile gaming, PC/laptop gaming, console gaming, dan esports.
Para responden juga dibagi menjadi dua kategori, yaitu gamer aktif dan gamer kasual. Gamer aktif adalah mereka yang meluangkan waktu khusus untuk bermain game dengan durasi minimal 3 jam per sesi, sementara gamer kasual lebih fleksibel dalam durasi bermain, maksimal 2 jam per sesi.
Hasil survei menunjukkan bahwa 93 persen dari responden, yang terutama terdiri dari generasi Milenial dan Gen Z, adalah mobile gamer, 38 persen adalah PC/laptop gamer, dan 25 persen adalah console gamer.
Secara demografis, gamer aktif didominasi oleh laki-laki dengan persentase sebesar 54 persen, sementara gamer kasual kebanyakan adalah perempuan (68 persen). Jika dilihat dari segi generasi, lebih dari 50 persen baik Milenial maupun Gen Z adalah gamer kasual.
Aska Primardi, Head of Research Jakpat, mengomentari hasil survei ini dengan mengatakan bahwa saat ini gaming dan esports tidak lagi hanya dilihat sebagai hiburan untuk anak-anak, tetapi juga sebagai gaya hidup dan ekosistem yang menyentuh segmen dewasa.
“Industri esports dan gaming di Indonesia terus berkembang, dan produk-produk gaming di dalamnya terus berinovasi. Ini merupakan peluang besar bagi perusahaan dan merek untuk mendukung komunitas gamer sekaligus memperluas pangsa pasar mereka,” ujarnya.
Tren Gaming di Indonesia
Mayoritas mobile gamer adalah gamer kasual, dengan persentase mencapai 55 persen. Di sisi lain, lebih banyak gamer aktif ditemukan dalam kategori PC/laptop gamer (61 persen) dan console gamer (66 persen). Ini menunjukkan bahwa gamer PC/laptop dan console cenderung terlibat lebih dalam dengan game-game yang mereka mainkan, karena mereka memiliki durasi bermain yang lebih panjang.
Dari segi perangkat, sekitar 55 persen mobile gamer menggunakan smartphone kategori mid-end. Sebagian besar console gamer (4 dari 5) juga menggunakan perangkat kategori mid-end. Namun, sebagian besar PC/laptop gamer menggunakan perangkat kategori low-end (45 persen).
Para gamer aktif terlibat secara lebih intens dalam esports, termasuk memainkan game bertema esports dan mengikuti tren di industri esports. Gamer aktif lebih sering terlibat dalam aktivitas tersebut dibandingkan gamer kasual.
Selain itu, para gamer di Indonesia memiliki pandangan positif terhadap masa depan esports di negara ini. Mereka percaya bahwa esports akan memberikan dampak positif pada perekonomian negara. Mereka optimis terhadap pertumbuhan dan perkembangan industri esports di Indonesia serta sangat menantikan ekspansi dan potensinya di tanah air. (hdl)