Surabaya (pilar.id) – Lima mahasiswa dari Universitas Airlangga (UNAIR) berhasil meraih pendanaan dalam Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang pengabdian masyarakat (PKM-PM). Kelima mahasiswa tersebut, yaitu Rakha Rafi Rahman (FST), Rafaleony Berlian Putri Widodo (FKP), Ganis Firda (FST), Raditya Mayeesha (FST), dan Raden Thilawatil Aziz (FST).
Rafaleony menjelaskan bahwa program pengabdian masyarakat yang mereka rancang bertujuan untuk memberdayakan ibu-ibu PKK di Kelurahan Tambak Wedi. Mereka berharap ibu-ibu PKK dapat menjadi motivator dan mitra sekunder dalam program kesehatan desa, terutama dalam penanganan stunting pada anak-anak pra-stunting, anak stunting, dan ibu hamil dengan memberikan edukasi dan intervensi pencegahan stunting.
Dibawah bimbingan Drs. Agus Supriyanto, M.Kes, tim ini mengembangkan inovasi berupa Yoghurt Thunini. Yoghurt ini dibuat dengan memanfaatkan kalsium yang terdapat dalam tulang ikan tuna. Tujuannya tidak hanya untuk mengurangi limbah tulang ikan di daerah Tambak Wedi, tetapi juga untuk menyediakan sumber makanan yang kaya akan kalsium, protein, vitamin, mineral, dan mudah dibuat oleh masyarakat.
Tim Rafa juga mengadakan berbagai program untuk masyarakat sebagai bagian dari pendanaan PKM-PM mereka. Program-program tersebut termasuk pelatihan pembuatan yoghurt dan pelatihan pengolahan tepung tulang ikan tuna. Selain itu, mereka juga mengadakan pelatihan wirausaha berbasis inbound marketing dan pemeriksaan kesehatan gratis untuk anak-anak dan orang tua guna memantau status gizi dan meningkatkan layanan kesehatan masyarakat.
Sejauh ini, tim Rafa dan mitra telah berhasil membuat yoghurt dari tulang ikan, dan mereka berencana untuk memberikan program pengembangan makanan ringan kaya protein berbasis yoghurt kepada masyarakat. Rafaleony menyatakan rasa syukurnya karena mendapat respon positif dan antusiasme tinggi dari masyarakat yang mendukung program ini.
Di akhir wawancara, Rafaleony menambahkan bahwa timnya juga memberikan edukasi dan layanan pemeriksaan kesehatan kepada masyarakat. Mereka telah melaksanakan monitoring dan evaluasi pertama dan mendapatkan apresiasi dari dewan juri. (hdl)