Jakarta (pilar.id) – Dalam upaya mendukung transformasi digital di sektor kesehatan, InterSystems menjalin kemitraan strategis dengan ICS Compute, perusahaan teknologi informasi asal Indonesia yang fokus pada solusi cloud, GenAI, dan keamanan siber.
Kolaborasi ini bertujuan untuk mengatasi tantangan interoperabilitas data kesehatan di Indonesia yang masih menjadi hambatan utama dalam pertukaran data antarfasilitas layanan kesehatan.
Melalui kemitraan ini, ICS Compute berperan sebagai enabler dalam implementasi platform InterSystems IRIS for Health™ dan InterSystems Supply Chain Orchestrator. Kolaborasi ini diharapkan dapat mendorong terciptanya ekosistem kesehatan yang lebih terhubung dan efisien.
Tantangan Interoperabilitas Data Kesehatan di Indonesia
Studi terkini menunjukkan bahwa 74 persen organisasi layanan kesehatan di Indonesia masih kesulitan dalam menerapkan interoperabilitas data.
Hal ini dipicu oleh tantangan geografis serta distribusi fasilitas kesehatan yang tidak merata, meskipun Peraturan Menteri Kesehatan No. 24 Tahun 2022 telah menekankan pentingnya keterhubungan data.
Solusi yang ditawarkan ICS Compute mencakup Clinical Data Repository, proses onboarding cepat ke SATUSEHAT, serta dasbor analitik yang mendukung data FHIR (Fast Healthcare Interoperability Resources).
Teknologi ini memungkinkan akses data pasien yang lebih komprehensif dan pelacakan distribusi farmasi secara real-time.
Platform IRIS for Health Dorong Transformasi Digital
Platform IRIS for Health™ memungkinkan integrasi data lintas sistem seperti SimRS, laboratorium, dan radiologi. Dengan dukungan standar HL7 V2, FHIR, CDA, DICOM, dan IHE, platform ini membantu menghilangkan silo informasi serta memberikan pandangan holistik terhadap kondisi pasien.
Pada tahun 2023, InterSystems menambahkan ekstensi FHIR repository yang memudahkan organisasi kesehatan di Indonesia untuk terhubung dengan SATUSEHAT, BPJS, dan platform kesehatan lainnya.
“IRIS for Health akan membuka peluang besar untuk pengambilan keputusan klinis berbasis data real-time dan efisiensi operasional,” kata Budhi Wibawa, CEO dan Pendiri ICS Compute.
Luciano Brustia, Regional Managing Director InterSystems untuk Asia Pasifik, menambahkan, “Kemitraan ini memperkuat misi kami untuk menghadirkan sistem layanan kesehatan yang lebih terhubung di Indonesia.”
Peran Supply Chain Orchestrator dan Keamanan Data
Selain interoperabilitas data pasien, InterSystems juga menghadirkan Supply Chain Orchestrator yang memungkinkan integrasi dan analisis data logistik secara real-time. Fitur ini sangat membantu organisasi farmasi dan rumah sakit dalam merespons gangguan rantai pasokan dengan cepat dan tepat.
Keamanan data menjadi prioritas utama. Seluruh sistem dilengkapi otentikasi multi-faktor, kontrol akses berbasis peran, enkripsi, audit log, serta kepatuhan terhadap regulasi perlindungan data di Indonesia.
Dukungan Pelatihan dan Sumber Daya Manusia
ICS Compute dan InterSystems juga berkomitmen menyediakan pelatihan teknis dan edukasi kepada tenaga kesehatan dan profesional TI untuk memastikan pemanfaatan teknologi secara optimal. Hal ini penting guna memastikan adopsi yang sukses dan berkelanjutan di seluruh institusi kesehatan.
“Kolaborasi kami akan menjadi fondasi kuat dalam membangun masa depan layanan kesehatan Indonesia yang lebih modern dan berbasis data,” ujar Budhi.
Masa Depan Layanan Kesehatan Indonesia
Kemitraan strategis ini membawa visi jangka panjang terhadap layanan kesehatan yang lebih cerdas dan responsif. Interoperabilitas data akan memungkinkan dokter, apotek, laboratorium, hingga perusahaan asuransi untuk bekerja secara terintegrasi, mengurangi duplikasi data, dan meningkatkan akurasi pengambilan keputusan klinis.
Dengan solusi end-to-end yang dibangun atas dasar teknologi canggih dan pendekatan kolaboratif, InterSystems dan ICS Compute optimis akan membentuk masa depan sistem kesehatan Indonesia yang lebih efisien, inklusif, dan berbasis teknologi. (ted)