Jakarta (pilar.id) – Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati menegaskan bahwa pihaknya akan segera melakukan investigasi terkait kebakaran yang terjadi di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara.
Nicke menyebut bahwa PT Pertamina akan membentuk tim gabungan bersama PT Pertamina Patra Niaga, fungsi terkait dan aparat penegak hukum guna melakukan investigasi kebakaran Depo Pertamina Plumpang.
Selain itu, Dirut Pertamina Nicke Widyawati juga menyampaikan permohonan maaf atas kasus kebakaran di Depo Pertamina Plumpang yang telah menyebabkan belasan orang meninngal dunia dan puluhan lainnya menderita luka bakar.
“Pertamina akan memberikan penanganan yang terbaik bagi masyarakat terdampak. Kami akan melakukan evaluasi dan merefleksi menyeluruh di internal demi menghindari kejadian serupa terulang,” ungkap Nicke.
Terkait dengan kebakaran yang terjadi di Depo Pertamina Plumpamg tersebut, Menteri BUMN, Erick Thohir juga memerintahkan agar Pertamina segera melakukan investigasi dan pengusutan terkait penyebab kebakaran.
“Saya memerintahkan Pertamina untuk segera mengusut tuntas kasus ini. Kita fokus dan cepat selamatkan masyarakat dan harus ada evaluasi operasional untuk ke depannya,” tegas Erick Thohir dikutip dari akun Instagram @erickthohir, Sabtu (4/3/2023)
Erick pun berjanji akan mengawal kasus kebakaran di Depo Pertamina Plumpang.
“Saya akan turut mengawal kasus ini,” tegas Erick.
Di sisi lain, PT Pertamina juga memberikan jaminan bahwa pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) akan tetap aman usai kebakaran yang terjadi di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara.
Pasalnya, kebutuhan pasokan BBM dari Depo Pertamina Plumpang masih bisa di-back up supply dari beberapa terminal terdekat seperti, TBBM Tanjung Gerem, TBBM Cikampek, dan TBBM Ujung Berung. Pasokan BBM juga diamankan melalui dukungan dari Kilang Cilacap dan Balongan yang disalukan lewat laut ke TBBM Tanjung Priuk.
Berikut kapasitas back up supply BBM dari sejumlah terminal:
a). TBBM Tanjung Gerem
Stock : Pertamaxx 6559 KL (15 hari), Pertalite 17,189 KL (9,6 hari)
b). TBBM Cikampek
Stock : Pertalite 20399 KL (10 hari), Pertamax 6137 KL (11 hari)
c). TBBM Ujung Berung.
Stock : Pertalite 24250 KL (11,5 hari), Pertamax 22,004 KL (29,2 hari)
d). TTU Balongan
Stock : Pertalite 80,014 KL (CD 57 hari), Pertamax 50,626 KL (170 hari).
e). Tambahan supply dari Kilang Balongan dan Kilang Cilacap dapat dilakukan melalui lsut ke TBBM Tanjung Priuk. (fat)