Solo (pilar.id) – Kota-kota di Indonesia semakin gencar memperbaiki infrastruktur transportasi untuk menarik minat wisatawan. Salah satu inisiatif yang populer adalah pengoperasian bus wisata. Solo, seperti Jakarta, Bandung, dan beberapa kota lainnya, memiliki bus wisata unik yang dikenal dengan nama Werkudara.
Bus Wisata Werkudara, milik kota Solo, memiliki desain menarik berupa bus tingkat dengan warna merah terang. Salah satu ciri khasnya adalah gambar tokoh Werkudara yang terlihat di badan bus, sementara bagian belakangnya menampilkan beberapa landmark ikonik kota Solo.
Nama Werkudara dipilih karena tokoh wayang ini dikenal memiliki tubuh besar dan kuat, cocok untuk mencerminkan fisik bus wisata yang besar dan kokoh.
Bus wisata Werkudara memiliki ukuran 4,5 meter panjang, 2,5 meter lebar, dan berat mencapai 12 ton. Kapasitas penumpangnya mencapai 43 orang, dengan 18 tempat duduk di bagian bawah dan 25 tempat duduk di bagian atas.
Selain Bus Wisata Werkudara, Solo juga memiliki bus wisata lain yang merupakan hasil dari program CSR Bank Mayapada melalui Tahir Foundation. Bus ini juga berbentuk bus tingkat, tetapi memiliki perbedaan pada atapnya. Jika atap Bus Wisata Werkudara terbuka, atap bus tingkat Mayapada tertutup. Kapasitasnya lebih besar, mampu mengangkut hingga 70 penumpang, dengan 17 tempat duduk di lantai bawah dan 60 tempat duduk di lantai atas.
Bus ini telah beroperasi sejak tahun 2011 dan hanya beroperasi pada akhir pekan, yaitu Sabtu dan Minggu. Untuk membeli tiket bus, pengunjung dapat datang langsung ke Kantor Dinas Perhubungan Kota Solo yang terletak di belakang Stadion Manahan atau di Jalan Menteri Supeno No. 7 Solo. Kantor ini buka mulai pukul 09.00 hingga 15.00 dengan harga tiket Rp20.000 per orang. Untuk rombongan besar, bus ini juga bisa disewa dengan harga Rp800.000. Disarankan untuk membeli tiket beberapa hari sebelum keberangkatan untuk memastikan ketersediaan.
Rute Perjalanan Bus Werkudara
Bus wisata ini beroperasi dalam tiga sesi, yaitu pukul 09.00, 12.00, dan 15.00 WIB. Selama perjalanan selama 1,5 jam, penumpang dapat menikmati pemandangan kota Solo melalui rute wisata yang menarik.
Rute perjalanan dimulai dari Kantor Dishubkominfo, perempatan Manahan (Jl. Ahmad Yani), pertigaan Kerten (Jl. Slamet Riyadi), Sriwedari – Gladag – Balai kota – Pasar Gede – Bank Indonesia.
Di Bank Indonesia, bus akan berhenti sejenak, memberi kesempatan kepada penumpang untuk berfoto-foto. Kemudian, perjalanan dilanjutkan ke Jalan Kolonel Sutrato, Tugu Cembengan (Jl. Ir. Sutami) – Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ).
Ketika sampai di TSTJ, bus akan berhenti sebentar lagi. Ini adalah kesempatan bagi penumpang yang duduk di lantai bawah untuk pindah ke lantai atas guna menikmati pemandangan yang berbeda.
Untuk rute kembali, bus akan berangkat dari Kebun Binatang Jurug (Jl. Ir. Sutami) – Jl. Kolonel Sutarto – Jl. Urip Sumoharjo – Jl. Jend Sudirman – Gladag – PGS – Sangkrah – Jl. Kapten Mulyadi.
Perjalanan berakhir di Baturono – Jl. Veteran – Tipes – Jl. Bhayangkara – Baron – Jl. Dr. Radjiman – Jl. Perintis Kemerdekaan – Purwosari – Jl. Slamet Riyadi – Kerten – Jl. Ahmad Yani – Kantor Dinas Perhubungan, Manahan. (mad/ted)