Jakarta (pilar.id) – Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang terjadi di Indonesia masih belum menunjukkan perbaikan kondisi. Peyebaran PMK di berbagai daerah di Indonesia masih cukup tinggi dan membuat para peternak sapi dan domba berada dalam kondisi sulit.
Dalam rangka membantu menemukan solusi menangani dan menanggulangi PMK, Kementerian Koperasi dan UKM memfasilitasi pertemuan antara Koperasi Peternak dan Industri pengolah susu.
Terutama, guna mengambil langkah strategis menanggulangi penyakit kuku dan mulut (PMK) yang menyerang ternak sapi di tanah air.
“Kami menghendaki kelangsungan koperasi peternak tetap terjamin di tengah dampak wabah PMK dan suplai bahan baku dari koperasi ke industri pengolah tetap berjalan lancar,” kata Deputi Bidang Perkoperasian Kemenkop Ahmad Zabadi dalam keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Rabu (15/6/2022).
Kedua pihak tersebut menyepakati lima langkah untuk penanggulangan PMK. Pertama ialah mendukung pengadaan vaksin PMK untuk hewan ternak sapi merah.
“Sampai saat ini, ketersediaan vaksin untuk kebutuhan vaksinasi terhadap sapi masih sangat terbatas, sehingga perlu dibuka kesempatan pengadaan vaksinasi secara mandiri yang didukung oleh pihak industri pengolah susu,” ucapnya.
Kemudian, industri pengolah susu menyediakan dukungan vitamin, obat-obatan, disinfektan dan kebutuhan terkait lainnya. Ketiga yaitu industri pengolah susu menyediakan dukungan pakan ternak kepada mitra koperasi peternak susu.
Lalu, GKSI menyediakan data dan informasi profil peternak anggota koperasi, khususnya terkait dengan kewajiban pembiayaan kepada Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) Bank Himbara.
Terakhir, menyampaikan surat percepatan harmonisasi regulasi penanganan wabah PMK kepada kementerian/lembaga terkait.
“Koperasi dan industri menyatakan bahwa berbagai upaya yang disepakati tersebut untuk menjamin kontinuitas usaha para peternak sapi perah yang berhimpun dalam wadah koperasi dapat berlangsung dengan baik,” ucap Zabadi.
Pihak koperasi yang hadir adalah Ketua GKSI Dedi Setiadi dan Ketua Umum Koperasi Peternakan Bandung Selatan Pangalengan (KPBS) Pengalengan Aun Gunawan.
Adapun pihak industri diwakili PT Frisian Flag Indonesia, Nestle Indonesia, PT Ultrajaya Milk Industri, PT Indolakto, PT Diamond Food Indonesia, dan PT United Family Food. (fat)