Jakarta (pilar.id) – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mendorong Himpunan Ahli Elektro Indonesia (HAEI) untuk terus mendukung keselamatan dan keandalan sistem kelistrikan pada bangunan gedung.
Wakil Menteri PU Diana Kusumastuti menegaskan pentingnya peran ahli elektro dalam menciptakan bangunan yang aman, efisien, dan ramah lingkungan saat membuka Musyawarah Nasional Khusus (Munasus) dan Seminar 2024 HAEI di Jakarta pada 25-26 November 2024.
“Kami berharap HAEI berkontribusi melalui penguatan kualitas, pendidikan, dan pelatihan profesional di bidang kelistrikan untuk meningkatkan keselamatan dan keandalan bangunan,” ujar Diana.
Peningkatan Standar Kelistrikan dan Proteksi Kebakaran
Munasus HAEI 2024 bertema HAEI Turut Meningkatkan Keselamatan Instalasi Listrik Voltase Rendah untuk Proteksi Kebakaran dan Teknologi Ramah Lingkungan pada Bangunan Gedung.
Tema ini dinilai relevan dengan kebutuhan masyarakat perkotaan, di mana diperkirakan 70 persen penduduk Indonesia akan tinggal di perkotaan pada 2045.
“Pemerintah berkomitmen memastikan penerapan standar teknis dan regulasi pada bangunan gedung, terutama terkait proteksi kebakaran dan keselamatan instalasi listrik,” tambah Diana.
Ketua Umum HAEI, Achmad Sutowo Sutopo, menyampaikan bahwa Munasus 2024 juga menjadi respons terhadap regulasi baru, yaitu PP No. 14/2021 tentang Jasa Konstruksi, serta aturan turunannya melalui Peraturan Menteri PUPR No. 10/2021. Selain membahas regulasi, Munasus ini juga mencakup revisi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) organisasi.
Kolaborasi dan Sertifikasi Ahli
HAEI terus mengupayakan pengakuan sebagai Asosiasi Profesi Terakreditasi (APT) melalui kerja sama dengan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK).
Proses akreditasi ini diiringi penyelenggaraan Sertifikat Kompetensi (Serkom) bagi anggota HAEI bekerja sama dengan Ikatan Ahli Teknik Ketenagalistrikan Indonesia (IATKI).
Selain itu, HAEI menjalin kolaborasi dengan sejumlah universitas, seperti Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Muslim Indonesia (UMI), dan Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN), untuk meningkatkan kompetensi anggotanya melalui program profesi insinyur dan pascasarjana.
Sutowo menekankan pentingnya peningkatan jumlah ahli di bidang Mechanical, Electrical, and Plumbing (MEP) untuk mendukung standar bangunan yang berkelanjutan. HAEI juga fokus pada peningkatan kemampuan anggota dalam perencanaan dan penerapan teknologi kelistrikan ramah lingkungan.
Wamen PU Diana Kusumastuti menyatakan bahwa keselamatan instalasi listrik sangat bergantung pada standar teknis yang jelas, terukur, dan didukung sertifikasi. Ia juga berjanji untuk terus memperbaiki regulasi yang mendukung peran ahli elektro dalam pembangunan nasional. (hdl)