Surabaya (pilar.id) – Asrama Bibit Unggul, yang baru saja diresmikan oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi pada Senin (26/8/2024), dirancang untuk mencetak generasi emas dari keluarga tidak mampu.
Program ini telah menjadi batu loncatan bagi banyak individu untuk mencapai kesuksesan, termasuk Febrina Kusumawati, Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Surabaya.
Febrina, yang akrab disapa Febri, merupakan salah satu alumni pertama dari program ini. Ia berbagi kisah inspiratif tentang bagaimana Asrama Bibit Unggul telah mengubah hidupnya secara drastis.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah kota. Tanpa program Bibit Unggul, mungkin saya tidak akan menjadi apa-apa seperti sekarang,” ungkapnya dengan penuh syukur pada Kamis (29/8/2024).
Febri mengingat masa lalunya yang penuh tantangan. Ayahnya, seorang sopir taksi, mengalami kesulitan untuk membiayai sekolahnya.
Namun, keberuntungan datang ketika Pemkot Surabaya memperkenalkan program beasiswa Bibit Unggul untuk siswa berprestasi dari keluarga kurang mampu. Berkat prestasi akademiknya, Febri berhasil lolos seleksi dan melanjutkan pendidikan di Universitas Airlangga (Unair).
Selama masa kuliah, Febri menjalani pembinaan di Asrama Bibit Unggul selama tiga tahun hingga lulus. Kesempatan lain datang ketika ada rekrutmen Pegawai Negeri Sipil (PNS), yang berhasil ia lewati hingga kini menjabat sebagai Kepala Bapenda Surabaya. “Program Bibit Unggul adalah estafet yang mengantarkan saya pada kesuksesan,” jelas Febri.
Dalam peresmian Asrama Bibit Unggul, Kepala Dinas Sosial Surabaya, Anna Fajrihatin, menyampaikan bahwa saat ini ada 138 anak yang mengikuti program “1 Keluarga 1 Sarjana” di asrama tersebut.
Pemkot Surabaya telah menyediakan berbagai fasilitas, termasuk ruang pembelajaran, ruang kreasi, serta lapangan futsal dan basket. Asrama ini juga menjadi pusat kegiatan yang membentuk jiwa dan empati anak-anak. (rio/hdl)