Jakarta (pilar.id) – Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto memberikan pandangan soal kemungkinan harga Pertamax dinaikkan. Legislator dari PKS itu tidak setuju jika Pertamina menaikkan harga Pertamax dalam waktu dekat.
Alasannya, pandemi covid-19 yang belum berakhir dan ekonomi rakyat masih belum pulih sepenuhnya. “Meski harga minyak dunia sedang naik, Pertamina jangan serta-merta menaikkan harga Pertamax sekarang ini. Momennya enggak pas” kata Mulyanto, Senin (28/3/2022).
Dia membandingkan situasi ketika harga minyak dunia sedang jeblok pada awal pandemi dua tahun lalu. Harga minyak dunia yang anjlok itu tidak diikuti dengan penurunan harga BBM di dalam negeri. Masyarakat tetap membayar BBM dengan harga yang mahal, sementara Pertamina yang menangguk untungnya.
Oleh sebab itu, dia meminta agar pemerintah tidak segera melimpahkan beban kepada masyarakat saat harga minyak dunia tinggi. Pemerintah dan Pertamina harus mencari solusi yang meringankan beban rakyat.
Dia menilai, sikap pemerintah yang tidak konsisten ini membingungkan masyarakat. Kalau permasalahan harga BBM di Indonesia ingin jelas, menurut dia, tak ada jalan kecuali pemerintah konsisten dalam menerapkan kebijakan.
Menurutnya, BBM Pertamax harus bisa bersaing dengan BBM swasta sebagai BBM umum. Tidak boleh ada campur tangan pemerintah dan harganya harhs mengikuti pasar.
Sedangkan untuk BBM subsidi jenis Solar dan Pertalite harus benar-benar dalam pengawasan pemerintah. Harga dan barangnya harus dikontrol penuh oleh pemerintah melalui Pertamina untuk seluruh wilayah Indonesia dengan harga yang terjangkau.
Di sisi lain, Mulyanto menilai, peran dan partisipasi pihak swasta harus dibuka lebar. Tujuannya, agar harga BBM jenis Pertamax bisa bersaing secara sehat sesuai harga keekonomiannya. Dengan begitu, masyarakat bisa diuntungkan.
“Sekarang ini tidak jelas. Premium sebagai BBM penugasan tidak pernah dihapus. Secara tertulis, Premium tetap didistribusikan ke seluruh wilayah Indonesia. Namun dalam praktiknya, Premium tidak ada di SPBU. Jadi, pemerintah harus menata ini dengan baik dan konsisten,” ujarnya. (fat/antara)