Jakarta (pilar.id) – Kementerian Komunikasi dan Informatika memberikan perhatian khusus terhadap perlindungan anak dari potensi ancaman kekerasan dan pornografi yang dapat ditemui dalam permainan atau gim berbasis piranti lunak.
Menteri Kominfo, Budi Arie Setiadi, mengimbau orang tua untuk lebih aktif memantau dan memperhatikan rating atau klasifikasi gim agar sesuai dengan usia anak.
“Dalam gim, semuanya sudah diberi rating. Jadi, gim yang cocok untuk anak-anak, mirip dengan rating film,” ungkapnya saat berbicara dalam acara Griya Idulfitri 1445 Hijriah di rumah dinas Kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan.
Menurut Menteri Budi Arie, Kementerian Kominfo telah mengatur klasifikasi gim melalui Peraturan Menteri Kominfo Nomor 2 Tahun 2024.
“Kita harus memastikan setiap platform bahwa setiap permainan harus memiliki rating. Ini adalah kewajiban produsen yang sama dengan film. Jika film sudah diberi rating untuk usia 13 tahun atau 17 tahun, maka semua usia harus sama,” jelasnya.
Kementerian Kominfo juga melakukan pengawasan terhadap pengembang gim untuk memastikan bahwa konten permainan disesuaikan dengan kelompok usia.
“Jika mereka menyatakan bahwa permainan ini untuk orang dewasa, maka anak-anak tentu tidak boleh memainkannya. Jadi, gim dapat dinikmati anak-anak karena ada rating, sama seperti film. Tentu saja ini juga menjadi keputusan pemirsa atau pemain,” tambah Menkominfo.
Dalam konteks peraturan tersebut, Menteri Budi Arie menekankan pentingnya peran orang tua dalam mendampingi anak-anak, terutama untuk kategori kelompok usia 3 tahun, 7 tahun, serta kategori kelompok usia 13 dan 15 tahun.
“Orang tua bertanggung jawab untuk membimbing anak-anak mereka. Jika sebuah gim diberi rating untuk usia 13 tahun ke atas atau 17 tahun ke atas, orang tua seharusnya lebih waspada,” tegasnya.
Untuk mempermudah pengawasan, Menkominfo menganjurkan orang tua untuk menggunakan mode anak (kids mode) yang saat ini banyak disediakan oleh produsen ponsel dan pengembang gim. Dengan mengaktifkan mode ini di perangkat, akses ke konten-konten yang tersedia akan disesuaikan untuk anak-anak.
“Kita semua memiliki tanggung jawab. Dengan menggunakan kids mode, kita dapat melindungi anak-anak kita, terutama dari gim-gim yang mengandung unsur kekerasan dan pornografi,” ujarnya. (hdl)