Surabaya (pilar.id) – Dalam merayakan malam Imlek yang jatuh tanggal 1 Februari 2022. Fakultas Humaniora dan Industri Kreatif (FHIK) Universitas Kristen (UK) Petra Surabaya mengadakan kolaborasi dari beberapa program dan prodi di UK Petra Surabaya pada Senin (31/01/2022) bertempat di gedung Q, Creative Co-Design Studio UK Petra Surabaya.
Seperti yang disampaikan oleh Dwi Setiawan, selaku Dekan Fakultas Humaniora dan Industri Kreatif, acara kolaborasi antar program dan prodi ini, merupakan acara kolaborasi pertama yang pernah diadakan di kampus yang beralamat di Siwalankerto, Surabaya ini.
“Acara ini diikuti dari 4 program, yaitu desain interior, desain komunikasi visual, bahasa Mandarin dan IPDM (Internasional Program in Digital Media),” sebutnya.
Ia memaparkan tujuan dari terselenggaranya acara yang bertemakan Luminous ini ialah untuk penggabungan untuk memperat hubungan diantara prodi dan program.
“Karena banyak dosen dan mahasiswa UK Petra merayakan Imlek. Sebagai fakultas yang erat dengan ilmu budaya. Kita mau jadi yang terdepan dalam merayakan Imlek tahun ini,” paparnya.
Tak hanya itu, ia juga menyampaikan arti dari tema Luminous ialah terang atau bercahaya seperti lampion yang merupakan ikon di hari Imlek yang dapat bercahaya dimalam hari dan bermakna memberikan harapan baru.
“Tema ini juga mewakili nilai-nilai yang diangkat oleh UK Petra, yaitu Light singkatan dari Love, Integrity, Grow, Humanity dan Truth,” sebutnya.
Pada kegiatan kolaborasi perdana ini, yang mengikutsertakan sekitar 30 mahasiswa dari 4 prodi dan program yang berpartisipasi akan membuat lampion dari angpao, serta seni tali menali asal Tiongkok, Kaligrafi asal Tiongkok atau disebut Shufa dan lainnya.
” Ornamen tersebut selanjutnya, akan dipajang di ruangan ini dalam beberapa waktu dan sebagian lagi akan dipajang di perpustakaan,” ujar Dekan Humaniora dan Industri Kreatif ini.
Adanya pembuatan ornamen yang dibuat dari mahasiswa berbagai semester ini, juga menjadi pengalaman pertama bagi Princesia Sofie Wijaya. Ia menceritakan, jika dirinya baru pertama kali membuat karya tali menali asal Tiongkok tersebut, dengan bantuan kakak kelasnya.
“Saya tadi barusan diberitahu kakak kelas tekniknya, jadi langsung praktek. Ini saya sudah 2 jam mengerjakan satu karya, karena ini pertama bagi saya. Cukup susah ternyata, membuat ornamen dari tali ini,” ucap mahasiswa Bahasa Mandarin semester 2 ini.
Adanya acara kolaborasi dalam memperingati Imlek di shio macan ini, Dwi berharap agar mahasiswa, dosen serta seluruh masyarakat di tahun macan ini dapat lebih tabah dan kuat dalam menjalani hidup.
” Saya harap di tahun ini, kita bisa menghadapi bersama-sama pandemi saat, semua bisa selamat serta keluar dari pandemi dan menjadi hidup lebih sejahtera,” harapnya. (jel/fat)