Jakarta (www.pilar.id) – Kaum muda, terutama perempuan, perlu mendapatkan dukungan penuh agar tetap bisa menikmati akses kerja yang layak dan setara di tengah pandemik COVID-19.
Kerja sama multisektor juga diperlukan untuk membekali kaum muda dengan kemampuan kerja yang tepat, baik dari sisi ketenagakerjaan maupun kewirausahaan. Dengan demikian, diharapkan kaum muda bisa tetap berdaya di tengah pandemik COVID-19 maupun setelahnya.
Sejak 2018, Plan Indonesia melalui program Wired 4 Work!, bagian dari Program Ketenagakerjaan dan Kewirausahaan Kaum Muda, konsisten berupaya meningkatkan kesiapan kerja kaum muda usia 18-29 tahun.
Melalui program yang didanai oleh Accenture Global ini, sebanyak 12.480 kaum muda (55 persen kaum muda perempuan) di Jakarta, Semarang, dan Lombok telah mendapatkan pelatihan kesiapan kerja. Kemudian, sekitar 1.715 kaum muda mendapatkan pekerjaan yang layak dan mampu mengembangkan pendidikan mereka.
Sementara, 70 institusi (pemerintah, industri/perusahaan swasta, lembaga pelatihan dan edukasi teknis dan kejuruan) terlibat dalam riset pasar kerja, pengembangan modul, pelatihan dan praktik kerja, serta penempatan kerja kaum muda.
Melanjutkan upaya tersebut, pada Kamis (9/9), Wired 4 Work! 2.0 hadir untuk menjangkau lebih banyak kaum muda di seluruh wilayah Indonesia Hingga 2022 mendatang, Plan Indonesia berupaya menjembatani kaum muda menuju akses ekonomi atau penghasilan baru melalui program ini. Upaya ini menjadi penting, mengingat 19,10 juta orang (9,30 persen penduduk usia kerja) terdampak pandemik COVID-19 (Sakernas, 2021). Survei yang sama mencatat Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) penduduk usia muda (15-24 tahun) mencapai 18,03 persen pada Februari 2021.
Melalui Wired 4 Work! 2.0, Plan Indonesia akan menghadirkan pelatihan soft skill (kesiapan kerja) dan kewirausahaan hijau (green entrepreneurship). Pelatihan ini dilakukan dengan memanfaatkan platform digital (kitakerja.id) yang masih terus dikembangkan dan nantinya bisa diakses dari seluruh wilayah di Indonesia.