Batu (pilar.id) – Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meresmikan gedung Ma’had dan Islamic Tutorial Center (ITC) di Kampus III UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Jumat (26/1/2024). Gedung Ma’had ini mampu menampung hingga 5.000 mahasiswa baru.
Peresmian tersebut ditandai dengan pemotongan pita oleh Menag. “Pagi ini kita akan sama-sama meresmikan gedung Ma’had dan ITC UIN Malang. Semoga kita semua diberikan nikmat sehat dan kelancaran,” ungkap Menag di Malang.
Gedung Ma’had yang dibangun oleh UIN Malang menjadi satu-satunya asrama yang dapat menampung seluruh mahasiswa tingkat pertama. Menag Yaqut mengingatkan bahwa dengan pembangunan gedung megah ini, ada beban berat yang perlu diemban.
“Dengan beban berat ini, tentu tantangannya tidak mudah. Nah, hal itulah yang perlu bersama kita cari solusinya. Terutama terkait keberlanjutan pemanfaatan gedung tersebut,” ungkap Menag.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah memanfaatkan aset yang dimiliki oleh Perguruan Tinggi. Menurutnya, banyak aset yang bisa digunakan dengan baik untuk mendukung keberlanjutan operasional kampus.
Karena membangun dianggap lebih mudah daripada mempertahankan fungsi gedung, Menag menekankan perlunya kreativitas dalam mengelola keuangan kampus agar operasional gedung tetap berkelanjutan.
Upaya lain yang dapat dilakukan terkait dengan tata laksana pengelolaan asrama. Menurut Menag, hingga saat ini, struktur organisasi pengelolaan asrama belum jelas dan perlu diperbaiki untuk menjadi lebih profesional.
“Kemudian terkait status struktur di Ma’had, jangan dibiarkan tidak jelas. Ini perlu diperbaiki. Harus menjadi hal yang bergengsi, agar lebih baik,” tambahnya.
Menag berharap gedung megah ini dapat memberikan manfaat yang besar, baik bagi mahasiswa maupun pengembangan keilmuan. Ia juga menyampaikan kebahagiannya dengan proses pembangunan yang begitu cepat, bahkan masih menyisakan lebih dari 100 hari dari target yang ditetapkan.
Rektor UIN Malang, M Zainudin, menjelaskan bahwa gedung Ma’had dan ITC dibangun di area Kampus III UIN Malang dengan desain lafadz basmalah (Bismillahirrahmanirrahim).
“Tahap pertama yang dibangun sekarang ini adalah lafadz Ar-Rahim, dengan biaya dari SFD dan dana pendamping proyek dari Pemerintah Indonesia dengan total 63,9 juta USD atau Rp960 Miliar yang dibangun di atas lahan 12 ha dari total tanah 100 ha,” jelasnya.
Pada tahun ini, UIN Malang berencana menerima 5.500 mahasiswa S1 sesuai dengan kapasitas ma’had. “Karena di kampus ini seluruh mahasiswa baru wajib tinggal di ma’had selama minimal satu tahun untuk pengembangan wawasan keislaman khas pesantren dan penguatan karakter,” ungkapnya.
Ke depan, setelah selesainya pembangunan gedung Ar-Rahim, diharapkan dapat menerima mahasiswa baru hingga 7-10 ribu untuk memenuhi Angka Partisipasi Kasar (APK) dalam rangka Perluasan Akses Pendidikan.
Rektor Zainudin berterima kasih atas dukungan Menteri Agama dalam pembangunan ini dan berharap pembangunan bisa segera rampung. “Semoga proses pembangunan kampus III ini lancar sesuai target, dan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku,” tutupnya. (usm/hdl)