Jakarta (pilar.id) – Satu dekade terakhir, Manchester City merupakan klub paling berjaya di Carabao Cup. Mereka bahkan jadi juara Carabao Cup empat kali berturut-turut sejak musim 2017/2018 sampai musim 2020/2021.
Namun, dua musim terakhir mereka gagal meneruskan dominasi. Di musim 2022/2023 kali ini, Manchester City tumbang dari Southampton di babak perempat final Carabao Cup.
Tak hanya kalah, Manchester City bahkan tak berhasil menciptakan satupun shot on target di perempat final Carabao Cup melawan Southampton Kamis (12/1/2023) dini hari tadi.
Southampton berhasil mencetak dua gol beruntun kurang dari sepeluh menit di babak pertama. Gol pertama Southampton terjadi di menit 23 dan lima menit kemudian mereka menggandakan keunggulan di menit 28.
Adalah Sekou Mara yang mencetak gol pertama Soton ke gawang Manchester City dilanjutkan aksi gemilang dari Djenepo yang melepaskan tendangan dari luar kotak penalti untuk gol kedua Soton.
Melawan Manchester City yang turun dengan skuad lapis kedua, Soton berhasil meredam keganasan City yang biasanya tampil dominan sepanjang laga.
Soton yang baru saja mendapatkan pelatih baru di November 2022 lalu, bermain solid dengan menerapkan pressing sejak lini tengah.
Soton juga tidak bermain parkir bus. Bahkan, kerap kali para pemain bertahan Soton naik hingga garis tengah lapangan saat para pemain City menguasai bola di tengah lapangan.
Melalui pressing ketat di lini tengah ini, Soton tak hanya berhasil meredam produktivitas para pemain City. Mereka juga dua kali berhasil memanfaatkan kesalahan para pemain untuk mencetak gol.
Gol pertama Soton juga bermula dari pressing ketat yang mereka terapkan di lini tengah. Saat Sergio Gomez membawa bola di lini tengah dan berupaya memberikan bola ke Kalvin-Philips yang melebar di sisi kiri.
Lini pertahanan Soton berhasil melakukan intersep karena umpan dari Sergio Gomez terlalu pelan.
Lyanco yang berhasil mendapatkan bola segera membawanya maju dan mengirimkan umpan silang mendatar ke tengah kotak penalti.
Di sana, Sekou Mara langsung melepaskan tendangan keras yang tak bisa dihalau oleh Ortega yang bertugas menjaga gawang Manchester City.
Gol kedua juga bermula dari keberhasilan para pemain Soton memutus serangan City di tengah lapangan.
Lavia yang merebut bola di tengah lapangan, berhasil keluar dari penjagaan dua pemain City. Ia kemudian melepaskan umpan ke Djenepo yang turun ke bawah di sisi kiri.
Djenepo kemudian melakukan gerakan menusuk ke dalam menuju arah kotak penalti City.
Beberapa meter di depan kotak penalti City, Djenepo melepaskan tembakan payung ke arah gawang. Djenepo dengan cerdik melihat posisi Ortega yang sudah maju beberapa meter di depan gawang.
Alhasil, Ortega tak mampu meraih bola yang melintas di atas kepalanya dan berbuah gol kedua bagi Soton di babak 16 Carabao Cup.
Memasuki babak kedua, Pep Guardiola melakukan pergantian cepat dan memasukkan sejumlah pemain inti seperti Nathan Ake, Kevin De Bruyne, Akanji, serta Erling Haaland.
Masuknya para pemai inti City membuat lini serang lebih kreatif dan berhasil menciptakan beberapa peluang berbahaya.
Seperti ketika De Bruyne melepaskan umpan terobosan ke arah Julian Alvarez yang memanfaatkan ruang di lini pertahanan Soton yang naik tinggi.
Sayang, eksekusi Alvarez masih melebar di samping gawang.
Begitu juga ketika De Bruyne yang melebar ke sisi kanan, berhasil mengirimkan umpan silang ke dalam kotak penalti.
Bola hampir saja berhasil disontek dengan manis oleh Haaland. Namun, kesigapan Bazunu menangkap bola berhasil mematahkan peluang di depan gawang tersebut.
Dengan kekalahan ini, langkah Manchester City di Carabao Cup harus berakhir di babak perempat final. Sedangkan Southampton berhak melaju ke semi final Carabao Cup. (fat)