Jakarta (pilar.id) – Walt Disney Co memulai pemutusan hubungan kerja (PHK) gelombang kedua, Senin (24/4/2023) waktu setempat, dengan memecat 7.000 karyawan.
Hal ini dilakukan untuk mengurangi beban operasional perusahaan hingga 5,5 miliar Dollar AS atau Rp82,12 triliun.
Sumber mengatakan bahwa perusahaan akan memangkas ribuan pekerja dalam PHK yang dimulai Senin dan berlangsung hingga Kamis. PHK sebelumnya sudah dilakukan dan mengakibatkan 4.000 karyawan kehilangan pekerjaan.
PHK akan terjadi di semua bagian perusahaan termasuk Disney Entertainment, ESPN, taman hiburan Disney, dan produk-produk Disney. Namun, pekerja garis depan yang bekerja di taman-taman dan resor diperkirakan tidak akan terkena dampak.
Disney mengumumkan rencana PHK pada bulan Februari bersamaan dengan reorganisasi perusahaan dan pengembalian pengambilan keputusan kepada para eksekutif kreatif Disney. Langkah ini diambil untuk merampingkan bisnis perusahaan.
Industri hiburan dipaksa untuk memangkas anggaran sejak layanan streaming video mulai populer. Saat perusahaan media meluncurkan layanan untuk menyaingi Netflix Inc, mereka merugi miliaran dolar AS.
Sejak Netflix mengalami penurunan jumlah pelanggan untuk pertama kalinya dalam sepuluh tahun terakhir pada awal 2022, perusahaan-perusahaan media mulai memangkas belanja.
Wall Street kini memprioritaskan tingkat keuntungan ketimbang pertumbuhan pelanggan layanan streaming. Disney sebelumnya telah mengingatkan karyawan bahwa PHK gelombang kedua yang lebih besar akan dilakukan pada bulan April. PHK gelombang ketiga diperkirakan terjadi sebelum awal musim panas. (hdl)