Jakarta (pilar.id) – Kabar beredar jika Walt Disney berencana untuk melakukan pemangkasan ribuan pekerjaan minggu depan, termasuk sekitar 15 persen staf di divisi hiburan.
Respons beragam pun muncul, di antaranya spekulasi dampak PHK Pada dunia TV, film, taman hiburan, posisi perusahaan, dan seluruh wilayah tempat Disney beroperasi.
Kabar PHK yang muncul di The Business Times, Kamis (20/4/2023) ini menyebutkan, pekerja yang terkena dampak pemangkasan tersebut akan diberi tahu pada tanggal 24 April.
Meski kabar diluar sudah terdengar santer, pihak Walt Disney masih menolak untuk memberikan komentar.
Bulan Februari lalu, Disney mengumumkan rencananya untuk memotong 7.000 dari lebih dari 220 ribu tenaga kerjanya sebagai bagian dari strategi pengurangan biaya tahunan sebesar 5,5 miliar Dollar AS. Pemotongan tersebut meliputi seluruh perusahaan, termasuk divisi hiburan.
Sebagai bagian dari restrukturisasi, CEO Walt Disney, Bob Iger, memutuskan untuk mengembalikan posisi para eksekutif kreatif.
Dia menunjuk orang-orang kunci seperti Alan Bergman dan Dana Walden. Selain itu, perusahaan juga mengurangi komitmennya terhadap hiburan umum dan lebih fokus pada properti waralaba dan merek terkenal.
Dampak dari restrukturisasi tersebut terutama akan terlihat pada divisi hiburan yang akan menjadi fokus pemotongan.
Saat ini, setiap perusahaan media besar, termasuk NBCUniversal Comcast, Warner Bros Discovery, dan Paramount Global, melakukan pemotongan tenaga kerja karena Wall Street beralih fokus dari pertumbuhan pelanggan dalam streaming ke tingginya biaya pengoperasian platform video online.
Pada November, Iger kembali memimpin Disney setelah kerugian kuartalan sebesar USD1,47 miliar dalam bisnis streaming perusahaan yang memicu pemecatan penggantinya, Bob Chapek. (hdl)