Jakarta (pilar.id) – Industri musik tanah air berduka saat Glenn Fredly, penyanyi dan artis multitalenta Indonesia, meninggal 8 April 2020. Pernyataan keluarganya saat itu, Glenn meninggal di Rumah Sakit Setia Mitra, Cilandak, Jakarta Selatan, karena meningitis.
Ia meninggalkan seorang istri, Mutia Ayu, dan seorang anak perempuan, Gewa, yang lahir pada tanggal 28 Februari 2020.
Tentu, kepergian Glenn Fredly meninggalkan duka mendalam bagi warga Indonesia, terlebih para penggemarnya. Selama 25 tahun berkarya, Glenn Fredly telah merilis sejumlah album solo dan berkolaborasi dengan berbagai musisi, seperti Trio Lestari, Funk Section, dan Berlima. Ia juga berperan sebagai produser rekaman, produser film, dan aktivis sosial.
Glenn Fredly memulai karier musiknya setelah memenangkan kontes menyanyi Cipta Pesona Bintang pada tahun 1995. Sejak itu, ia telah merilis lebih dari 10 album solo dan berkolaborasi dengan banyak musisi lain. Ia juga memproduseri film Cahaya Dari Timur: Beta Maluku yang memenangkan penghargaan film terbaik dari Festival Film Indonesia.
Glenn Fredly telah merilis beberapa album studio sepanjang kariernya di dunia musik. Album pertamanya dirilis pada tahun 1998 oleh Sony BMG Music Entertainment Indonesia. Album ini cukup sukses dengan penjualan sekitar 50 ribu kopi. Album ini menampilkan gaya R&B yang saat itu belum populer di Indonesia. Album ini berisi lagu-lagu seperti Kau dan Januari.
Album kedua Glenn Fredly adalah Kembali yang dirilis pada tahun 2000 oleh Sony BMG Music Entertainment Indonesia. Album ini lebih populer dari album pertama dan menghasilkan singel hit Kasih Putih. Album ini juga berisi lagu-lagu seperti Sekali Ini Saja dan Terserah.
Album ketiga Glenn Fredly adalah Selamat Pagi, Dunia! yang dirilis pada tahun 2002 oleh Sony BMG Music Entertainment Indonesia. Album ini merupakan album terlaris Glenn Fredly hingga saat ini dengan penjualan lebih dari 500 ribu kopi. Album ini menampilkan gaya R&B yang lebih matang dan variatif. Album ini berisi lagu-lagu seperti Akhir Cerita Cinta, Sedih Tak Berujung, dan My Everything.
Album keempat Glenn Fredly adalah Cinta Silver yang dirilis pada tahun 2005 oleh Sony BMG Music Entertainment Indonesia. Album ini merupakan album konsep yang didedikasikan untuk istri pertamanya, Dewi Sandra, yang ia nikahi pada tahun 2006. Album ini berisi lagu-lagu seperti Cinta Silver, Hikayat Cintaku, dan Tega.
Setahun kemudian, ia merilis album kelima bersama Sony BMG Music Entertainment Indonesia. Album ini merupakan album yang lebih eksperimental dan berani dengan pengaruh jazz, soul, dan rock. Album ini berisi lagu-lagu seperti Terang, Nyali Terakhir, dan Malaikat Juga Tahu.
Album keenam Glenn Fredly adalah Aku & Wanita yang dirilis pada tahun 2006 oleh Sony BMG Music Entertainment Indonesia. Album ini merupakan album kompilasi yang berisi lagu-lagu duet Glenn Fredly dengan penyanyi wanita seperti Krisdayanti, Rossa, Titi DJ, dan Audy.
Album ketujuh Glenn Fredly adalah Happy Sunday yang dirilis pada tahun 2007 oleh Sony BMG Music Entertainment Indonesia. Album ini merupakan album yang lebih santai dan menyenangkan dengan tema hari Minggu. Album ini berisi lagu-lagu seperti Happy Sunday, You Are My Everything, dan Sekali Lagi.
Selain album-album tersebut, Glenn Fredly juga merilis beberapa album lain seperti Lovevolution (2010), Romansa Ke Masa Depan (2012), Bakuucakar (2016), dan Timur (2020). Ia juga terlibat dalam beberapa proyek kolaborasi seperti Trio Lestari bersama Tompi dan Sandhy Sondoro, Konser AADC bersama Melly Goeslaw dan Anto Hoed, serta Konser Salute to Koes Plus bersama Erwin Gutawa.
Glenn Fredly dikenang sebagai salah satu penyanyi R&B terbaik di Indonesia yang memiliki suara emas, lirik indah, dan musikalitas tinggi. Ia juga menguasai berbagai genre musik, seperti jazz, funk, soul, r&b, dan pop. Karya-karya Glenn Fredly tidak hanya populer di Indonesia, tetapi juga di Malaysia dan negara-negara lain.
Ia juga mendapatkan banyak penghargaan dan nominasi dari berbagai ajang musik nasional dan internasional. Di antaranya Anugerah Musik Indonesia (AMI). Saat itu ia memenangkan sebanyak 17 penghargaan Anugerah Musik Indonesia (AMI) dari tahun 1999 hingga 2019, termasuk kategori Best Pop Male Singer, Best R&B Production, dan Best Pop Album.
Kemudian beberapa penghargaan MTV Indonesia Awards, termasuk kategori Best Male Solo Artist dan Most Favorite Male Artist, lalu Indonesia Movie Awards kategori Best Original Soundtrack pada tahun 2007.
Glenn Fredly juga pernah mewakili Indonesia dalam Asia Song Festival yang diadakan di Korea Selatan pada tahun 2009 dan meraih penghargaan Best Asian Artist Award. Pernah pula memenangkan penghargaan Anugerah Planet Muzik kategori Best Indonesian Artiste (2011) dan Special Award (2012).
Glenn Fredly adalah salah satu ikon musik Indonesia yang akan selalu dikenang. Setelah kepergiannya, beberapa lagu yang ia ciptakan tetap hidup di indera dengar masyarakat Indonesia. Beberapa artis menampilkan atau mencover lagu-lagu Glenn Fredly sebagai penghormatan kepada dia.
Ya, lagu-lagu Glenn Fredly tetap populer dan dihormati oleh banyak orang di Indonesia, dan karya-karyanya terus dikenang sebagai salah satu warisan penting dalam sejarah musik Indonesia. (hdl)