Bandung (pilar.id) – Dua buah helikopter anti kapal selam (AKS) dan satu Pesawat CN235 MPA diserahkan langsung oleh Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto kepada Kepala Staf TNI AL (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono.
Penyerahan alat utama sistem pertahanan (Alutsista) tersebut berlngsung di Hangar Aircraft Service PTDI Bandung, Jawa Barat, Rabu (15/6/2022). Sebab, ketiga alutsista tersebut merupakan hasil produksi dari PT Dirgantara Indonesia (PT DI).
Pada kesempatan tersebut, Menhan Prabowo juga mengajak kepada PT DI yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk senantiasa menjaga investasi rakyat di bidang pertahanan dengan mengelola perusahaan secara baik.
“Marilah kita menjaga investasi rakyat. Marilah kita bersama-sama meraih teknologi. Saudara-saudara, kelemahan-kelemahan di industri pertahanan setelah kita bedah adalah akibat salah urus atau missmanagement,” kata Menhan sebagaimana dikutip dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta.
Pada kesempatan yang sama, Prabowo berterima kasih kepada PTDI yang telah bekerja keras memproduksi alutsista tersebut. Meskipun begitu, ia mengharapkan kinerja PTDI ke depan akan senantiasa membaik.
“Hari ini, kita menyaksikan penyerahan satu CN235, khusus untuk patroli maritim, dan dua helikopter untuk antikapal selam. Jadi, ini juga prestasi PTDI. Namun, kami juga berharap PTDI akan bekerja lebih baik, memperbaiki kinerja, dan meningkatkan efisiensi,” kata Prabowo.
Selanjutnya, Ketua Umum Partai Gerindra ini berpesan, agar direksi PTDI yang baru senantiasa setia pada negara dan berupaya meningkatkan produksi. Menurut dia, hal itu perlu dilakukan karena PTDI memiliki tugas yang berat menjelang kerja sama dengan berbagai pihak dari negara-negara lain.
“PTDI punya tugas yang berat dan kita akan merintis kerja sama dengan berbagai pihak dari beberapa negara lain,” ujar Prabowo.
Di sisi lain, Prabowo mengaku optimistis bahwa PTDI dapat berkembang lebih baik jika manajemen mereka dikelola secara efisien.
“Kami sangat optimistis melihat perkembangan PTDI, namun tadi saya ingatkan bahwa kinerja manajemen PTDI harus benar-benar efisien, harus benar-benar setingkat dengan praktik-praktik terbaik di dunia. Jadi, itu tuntutannya seperti itu,” kata Prabowo. (fat)