Sidoarjo (www.pilar.id) – Asiyah, warga Sedati, Sidoarjo, asyik merapikan bentuk tasnya. Ia menata lembaran bungkus kopi, merakit hati-hati, lalu menjadikannya sebagai sebuah tas.
“Tas ini dari limbah bungkus kopi,” akunya sambil tersenyum. Pada tim www.pilar.id, ia kemudian berkisah tentang perjalanan usahnya. Ia memulai merintis dengan melihat peluang memanfaatkan limbah bungkus kopi beberapa warkop yang dibuang begitu saja.
Dari situ tercipta ide untuk mempergunakan limbah bungkus kopi menjadi bentuk-bentuk kreatif dan inovatif. Salah satunya dikemas menjadi kerajinan tas yang bernilai ekonomis, meskipun dari bahan limbah.
Kerajinan tas bekas bungkus kopi itu, kata Aisyah, manjadi bentuk kepedulian dirinya terhadap lingkungan perkotaan. Sekaligus mengedukasi masyarakat agar memanfaatkan limbah agar bernilai jual tinggi.
Berbagai produk kerajinan yang ia buat, seperti tas samping, wadah tisu, pigura foto, dan tas dompet, dibandrol dengan harga Rp 20 ribu hingga Rp 350 ribu. “Semua tergantung tingkat kesulitan,” katanya. (pat)