Jakarta (pilar.id) – Dua bank milik konglomerat Lippo Group dan MNC Group disebut bakal melakukan merger. Kedua bank tersebut, yakni Nobu Bank yang saham mayoritasnya dipegang oleh Mochtar Riady (Lippo Group), dan MNC Bank milik taipan Hary Tanoesoedibjo.
“Kita tahu MNC dan Lippo ini dua grup konglomerat yang sangat kuat, dan saya yakin betul mereka bisa bersinergi dengan baik dengan adanya merger ini,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae, di Jakarta, Senin (27/2/2023).
Dian menjelaskan, rencana merger tersebut sudah diajukan sebelum akhir tahun 2022. Dengan demikian, saat ini kedua bank tengah dalam proses merger.
“Sudah ada langkah-langkah ke arah realisasi mergernya,” kata Dian.
Dian menyebut penggabungan kedua bank tersebut membuat ekosistem dan sinergi semakin kuat. “Saya kira komitmen mereka sudah jelas dan tidak akan mundur, bahkan mereka bakal ngebut ini dan akan menjadi bank yang lebih kuat lagi,” katanya.
OJK juga menyampaikan, isu di balik penggabungan dua bank tersebut bukan terkait soal modal inti Rp3 triliun. Tetapi, penggabungan tersebut didasari oleh penguatan dua bank.
Meski demikian, kedua bank tersebut memang belum menyampaikan informasi terkait pemenuhan modal inti minimum Rp3 triliun hingga Januari 2023 lalu.
Per Agustus 2022, modal inti Bank MNC baru mencapai Rp2,37 triliun. Sementara, Bank Nobu baru mencatatkan modal inti Rp1,59 triliun per September 2022.
Padahal, OJK menyebutkan sampai dengan awal 2023 terdapat 26 bank yang sudah memenuhi ketentuan modal inti minimum Rp3 triliun.
Pemenuhan modal inti itu ditempuh oleh perbankan melalui sejumlah cara, mulai dari aksi penawaran umum terbatas (PUT) atau rights issue hingga merger. Ketentuan modal inti tertuang dalam Peraturan OJK No.12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum. (ach/fat)