Surabaya (pilar.id) – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, melakukan tinjauan langsung ke Integrated Terminal BBM Surabaya – PT Pertamina Patra Niaga Integrated di wilayah Perak, Surabaya, pada Kamis (14/3) sore.
Dalam kunjungan tersebut, Pj. Gubernur Adhy didampingi oleh Wakapolda Jawa Timur, Brigjen Pol Akhmad Yusep Gunawan, Executive GM Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Dwi Puja Ariestya, serta perwakilan Forkopimda Jatim dan kepala perangkat daerah terkait.
Setelah melakukan tinjauan, Pj. Gubernur Adhy memastikan bahwa stok Bahan Bakar Minyak (BBM) dan LPG di Jawa Timur mencukupi untuk kebutuhan selama Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1445 H mendatang.
“Tadi sudah dipaparkan bahwa ketersediaan BBM dan LPG di Jawa Timur sangat mencukupi untuk kebutuhan selama Bulan Ramadan dan Idul Fitri,” ujar Adhy.
Berdasarkan data yang dirilis oleh Integrated Terminal BBM Surabaya, stok LPG sektor rumah tangga di Jatim dipastikan aman, dengan penyetokan ulang dilakukan sebanyak 5.143 MT per hari, cukup untuk 10 hari ke depan.
Sementara itu, untuk kerosene atau minyak tanah, penyetokan ulang dilakukan sebanyak 225 KL per hari, yang cukup untuk 19 hari ke depan.
Adapun kebutuhan BBM transportasi juga terpantau aman, dengan stok Pertalite yang mencukupi hingga 13 hari, Pertamax hingga 31 hari, dan Turbo hingga 47 hari ke depan. Bahkan, untuk keperluan aviasi, stok BBM terjamin hingga 26 hari mendatang.
Meskipun stok BBM dan LPG mencukupi, Pj. Gubernur Adhy meminta pihak Pertamina untuk menyiapkan langkah antisipasi mengingat kemungkinan kenaikan permintaan selama puncak arus mudik.
“Tidak hanya memastikan stok di terminal, tetapi juga memastikan kelancaran distribusi merupakan prioritas. Kami sudah sepakat dengan Polda Jatim dan Kodam V/Brawijaya untuk melakukan pengamanan,” jelasnya.
Pj. Gubernur Adhy juga menyoroti kemacetan di kawasan destinasi wisata yang berdampak pada ketersediaan BBM. Untuk mengatasi hal ini, disiapkan layanan tambahan berupa stasiun moduler di titik-titik tertentu.
Dalam kesempatan yang sama, Wakapolda Jatim, Brigjen Pol Akhmad Yusep Gunawan, menekankan bahwa sistem Pertamina telah terdigitalisasi dan tercentralisasi untuk memantau ketersediaan BBM dan LPG, sehingga dapat mencegah penimbunan.
“Kami harap masyarakat dapat bijak dalam menyikapi informasi dan melaporkan informasi palsu ke pihak berwajib,” tandasnya. (rio/ted)