Jakarta (pilar.id) – Pemerintah terus melanjutkan upaya untuk mendorong industri sawit sebagai sektor strategis. Dorongan ini tentunya perlu dibarengi dengan dukungan dan partisipasi seluruh komponen masyarakat.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, perekonomian nasional telah menunjukkan resiliensi dengan kinerja pertumbuhan yang tercatat impresif hingga mencapai 5,44 persen (year on year/yoy) pada kuartal II-2022.
“Geliat kinerja pertumbuhan tersebut salah satunya didukung oleh sisi ekspor yang mengalami pertumbuhan sebesar 19,74 persen (yoy) dengan dukungan dari ekspor komoditas kelapa sawit sebagai komoditas unggulan Indonesia,” kata Airlangga di Jakarta, Jumat (9/9/2022).
Selain mampu menyokong peningkatan nilai ekspor dalam negeri, lanjutnya, industri kelapa sawit juga telah berkontribusi dalam mengentaskan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja secara siginifikan.
Oleh sebab itu, ia mengharapkan adanya sebuah aksi kepedulian yang mengajak kita semua untuk bangga dan saling bekerja sama dalam mewujudkan agro industri sawit yang kuat dari hulu ke hilir, serta berani menghadapi berbagai tantangan dan hambatan.
Salah satu bentuk dari partisipasi masyarakat tersebut ditunjukkan dengan pendirian Pusat Studi Sawit IPB University guna mengawal pengelolaan sawit di berbagai aspek secara berkelanjutan.
Sebagai produsen sawit terbesar di dunia, Indonesia perlu memiliki pusat riset yang memadai dan dapat diandalkan untuk menjamin keberlanjutan dari komoditas unggulan kelapa sawit, sehingga pembangunan Pusat Studi Sawit diharapkan dapat dilakukan di berbagai kampus lainnya agar dapat dihasilkan rekomendasi kebijakan yang applicable terkait optimalisasi pengembangan sawit.
“Pusat Studi Sawit ini diharapkan mampu memberikan berbagai kajian sawit dari aspek sosial, ekonomi, dan juga lingkungan, tidak hanya di hulu tetapi harus juga di hilir, sehingga nilai tambah dari sawit benar-benar dapat dinikmati lebih luas,” ungkapnya.
Selain itu, partisipasi lain juga ditunjukkan Institut Teknologi Bandung (ITB) yang telah melakukan penelitian terkait dengan penggunaan sawit untuk biodiesel.
Hal tersebut diharapkan dapat diikuti oleh berbagai kampus lainnya guna mendukung upaya Pemerintah dalam mempertahankan kelestarian industri sawit sebagai komoditas unggulan yang mampu menjamin ketahanan pangan dan energi.
Lebih lanjut, Airlangga juga turut menyampaikan apresiasi dan dukungan terkait peluncuran Buku “Sawit Untuk Negeri” sebagai wujud partisipasi dan dorongan dari pihak terkait bagi pengembangan sawit oleh Pemerintah.
“Saya mendukung publikasi Buku “Sawit untuk Negeri”. Buku ini secara umum menyampaikan ke para pembacanya bahwa sawit itu baik, dan berkontribusi sangat besar bagi perekonomian Indonesia, bahkan merupakan salah satu sektor yang masih mampu memberikan kontribusi bagi negara selama masa pandemi covid-19 yang melanda seluruh dunia,” tutupnya. (her/din)