Denpasar (pilar.id) – Pemerintah Provinsi Bali menegaskan komitmennya untuk mengawasi kelancaran lalu lintas selama 24 jam sehari selama World Water Forum ke-10 berlangsung. Langkah ini diambil untuk mengantisipasi kemacetan di beberapa titik selama forum utama dan side event berlangsung.
“Ikuti pantauan ATCS, kami menempatkan 18 pasukan bergantian di ruangan tersebut, selama 24 jam. Karena delegasi bisa bergerak kapan saja, jadi ATCS tetap dipantau,” kata Kepala Bidang Lalu Lintas Jalan Dishub Bali, I Putu Sutaryana, di Denpasar, Selasa (14/5/2024).
Personel di ruang ATCS bertugas mengatur lampu lalu lintas untuk memastikan jalur yang dilalui delegasi tetap steril. Ruang kendali terletak di Patung Satria Gatot Kaca, Kuta, Sanur, dan Denpasar.
“Ketika delegasi bergerak dalam iring-iringan, lampu hijau diperpanjang untuk menghindari kemacetan, seperti yang terjadi menjelang tahun baru,” tambahnya.
Ruang kendali tersebut mengarah langsung ke ruas-ruas jalan utama, termasuk di Badung Selatan dan Denpasar Selatan yang mengakses venue World Water Forum ke-10.
Dishub Bali juga berkoordinasi dengan daerah destinasi wisata yang dikunjungi delegasi untuk memastikan ATCS di wilayah tersebut berfungsi optimal.
Selain mengatur lampu lalu lintas, Dishub Bali melakukan pengalihan lalu lintas dengan skema buka-tutup jalan di jalan utama yang dilintasi delegasi.
Potensi pengalihan lalu lintas ini terjadi dari Bandara I Gusti Ngurah Rai hingga Nusa Dua, lalu ke Pulau Serangan, serta destinasi wisata yang dikunjungi delegasi.
Delegasi utama diperkirakan tiba sehari sebelum perhelatan, yaitu pada Jumat, 17 Mei 2024.
Sutaryana tidak dapat memastikan berapa lama buka-tutup jalan akan berlangsung, tetapi dipastikan tidak akan lama.
“Ini bukan hal baru bagi masyarakat di Badung Selatan dan Denpasar Selatan, karena Bali sering menjadi tuan rumah kegiatan internasional. Masyarakat diimbau untuk tidak menggunakan jalan yang dilalui delegasi,” jelasnya.
Dishub Bali telah mengeluarkan edaran tentang potensi gangguan lalu lintas dan pembatasan truk barang selama forum berlangsung. Mereka juga memberikan arahan kepada wisatawan, pemandu, dan pemilik toko oleh-oleh untuk membantu kelancaran lalu lintas. (ret/hdl)