Surabaya (pilar.id) – Seorang mahasiswa doktoral dari Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Airlangga (UNAIR), Muhammad Ikhlas Abdjan, telah membuat terobosan gemilang di dunia penelitian.
Ikhlas baru-baru ini meraih penghargaan best paper dari jurnal terkemuka Engineered Science dalam International Conference on Innovative Discoveries and Advancements in Applied Sciences iDEAAS 2024 di Universitas Mahsa, Kuala Lumpur, Malaysia.
Riset yang dilakukan oleh Ikhlas berhasil menemukan senyawa obat yang berpotensi sebagai penghambat pertumbuhan sel kanker. Prestasi ini memperoleh pengakuan dari komunitas peneliti internasional di tengah ratusan peserta dari berbagai negara.
Tidak hanya itu, riset yang dibimbing oleh Prof Dr Nanik Siti Aminah M Si dan Prof Dr Alfinda Novi Kristanti DEA ini juga telah mendapatkan penghargaan sebelumnya. Senyawa yang ditemukan, Diptoindonesin A, terbukti memiliki potensi dalam menghambat pertumbuhan sel kanker.
Menurut Ikhlas, Diptoindonesin A ditemukan pada tanaman Shorea seminis yang tumbuh di Kalimantan. Senyawa ini menunjukkan kemampuan untuk menghambat aktivitas enzim sirtuin-1, yang merupakan faktor penyebab terjadinya kanker. Penelitian ini diarahkan pada sirtuin-1 karena enzim tersebut berperan dalam sebagian besar jenis kanker seperti kanker serviks, payudara, dan prostat.
Metode penelitian yang dilakukan oleh Ikhlas melibatkan berbagai teknik komputasi seperti Pharmacokinetic, DFT Modeling, molecular docking, dan molecular dynamics simulation. Hasil pengujian menunjukkan bahwa Diptoindonesin A menunjukkan efek penghambatan yang baik terhadap enzim sirtuin-1.
Ikhlas berharap bahwa penelitiannya dapat melahirkan terobosan baru dalam pengobatan kanker. Namun, ia juga menyadari bahwa senyawa ini sulit didapatkan karena merupakan hasil isolasi dari tanaman. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menutupi kelemahan tersebut.
Riset ini memakan waktu hampir satu tahun dan melibatkan kerja sama dengan berbagai institusi di Pakistan dan Thailand. Untuk penelitian berkelanjutan, Ikhlas berencana melakukan kerja sama dengan Universitas Malaya, Malaysia, guna mengembangkan senyawa ini sebagai agen antikanker.
“Penting bagi riset untuk terus berlanjut. Fokus dan ketekunan dalam satu bidang riset sangat penting untuk mencapai kemajuan yang berkelanjutan,” ujar Ikhlas. (ipl/hdl)