Jakarta (pilar.id) – Usai menyatakan siap menjadi calon presiden (capres), Ganjar Pranowo mendapat teguran dari pimpinan PDI Perjuangan. Teguran ini diduga hanya langkah untuk meningkatkan simpati publik pada Gubernur Jawa Tengah Itu.
Seperti disampaikan Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul, Megawati sedang berusaha mengulang kisah lama yang terjadi di Pilpres 2014.
Megawati, kata Adib, sedang menerapkan strategi pegas passing power. Ganjar menjadi objek yang seolah diinjak-injak, tapi sebenarnya memiliki tujuan untuk mengatrolnya lebih tinggi.
Adib meyakini Megawati sedang menerapkan strategi politik tersebut karena pada 2014 Megawati merupakan seorang negarawan dengan legowo mencapreskan Jokowi. Pilihan Megawati terbukti tepat dengan kemenangan yang diraih pada pemilu 2014.
“Saya yakin Megawati adalah negarawan dan bakal mengulangi strategi itu,” kata Adib di Jakarta, Selasa (25/10/2022).
Terkait apakah Megawati mau berspekulasi mengusung Puan Maharani sebagai capres dengan resiko PDIP tidak bisa menang pemilu yang ketiga kalinya, Adib mengira itu terlalu berisiko. Apalagi Nasdem sudah mengusung Anies sebagai capres dengan elektabilitas yang cukup bagus.
Selain itu, Adib melihat teguran untuk Ganjar merupakan upaya Megawati dalam mengetes soliditas internal PDIP. Karena seperti yang sering dikatakan oleh elit PDIP bahwa soal pencapresan adalah wewenang Megawati sebagai ketua umum partai.
“Jadi pertama mengecek soliditas internal, kedua adalah bahwa di balik semua friksi di PDIP soal pencapresan, Mega-lah yang punya peran sentral,” ujarnya.
Ketika soliditas internal PDIP sudah diketemukan formulanya, maka pekerjaan rumah PDIP cuma satu, yakni mencari teman koalisi, mencari konfigurasi politik untuk mengusung Ganjar sebagai capres.
Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP, Komarudin Watubun, menyampaikan, PDIP menjatuhkan sanksi berupa teguran lisan kepada Ganjar Pranowo terkait dengan pernyataannya siap menjadi capres pada Pemilu 2024.
“Supaya keadilan di partai itu ditegakkan pada seluruh anggota partai dari Sabang sampai Merauke, tadi kami sampaikan jatuhkan sanksi teguran lisan kepada Pak Ganjar Pranowo sebagai kader,” kata Komarudin kepada wartawan usai melakukan klarifikasi kepada Ganjar di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Senin (24/10/2022).
Meskipun tindakan Ganjar itu tidak melanggar aturan dasar dan aturan rumah tangga (AD/ART) partai, menurut Komarudin, pernyataan mengenai siap menjadi capres tersebut menimbulkan multitafsir di tengah masyarakat.
Di samping itu, kata dia, sanksi teguran lisan juga diberikan kepada Ganjar karena yang bersangkutan adalah kader senior yang sudah sepatutnya lebih menegakkan disiplin.
“Beliau ini bukan kader baru masuk, beliau ini senior, termasuk senior dalam partai. Beliau ini pertama masuk, di Papua, melakukan kaderisasi di sana. Oleh karena itu, beliau harus lebih berdisiplin,” kata dia. (her/hdl)