Jakarta (pilar.id) – Hingga akhir Oktober 2022, Bank Mandiri telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp34,38 triliun atau 85,96 persem dari target tahun 2022 sebesar Rp40 triliun. SEVP Micro & Consumer Finance Bank Mandiri Josephus K Triprakoso mengatakan, KUR telah disalurkan kepada lebih dari 319 ribu debitur di seluruh Indonesia.
“Bank Mandiri sebagai agen pembangunan secara aktif terus mendorong penyaluran KUR guna memacu ekonomi khususnya di segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM),” kata Josephus, di Jakarta, Jumat (18/11/2022).
Josephus menjelaskan, penyaluran KUR Bank Mandiri masih didominasi oleh sektor produksi yang mencapai Rp20,53 triliun atau 59,71 persen dari total realisasi KUR di akhir Oktober 2022. Bila dirinci, berdasarkan sektornya, realisasi penyaluran KUR tersebut terserap antara lain ke sektor pertanian sebesar 29,34 persen, sektor jasa produksi 20,14 persen, sektor industri pengolahan 8,22 persen, dan sektor perikanan 1,99 persen.
“Penyaluran KUR Bank Mandiri ke sektor produktif terus meningkat dari tahun ke tahun,” kata dia.
Untuk tahun 2022, lanjut Josephus, Bank Mandiri telah memperoleh plafon KUR sebesar Rp40 triliun, meningkat dibandingkan plafon tahun sebelumnya yang sebesar Rp35 triliun. Ia optimistis hingga akhir tahun, Bank Madiri mampu memenuhi target penyaluran KUR yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Di sisi lain, Bank Mandiri terus melakukan upaya pengembangan UMKM agar memiliki daya saing tinggi. Salah satunya melalui inisiatif pengembangan Rumah BUMN sebagai wadah pelatihan dan pembinaan yang menjadi bagian program tanggung jawab sosial perusahaan (TJSL).
Sejak dijalankan pada 2017 lalu, Bank Mandiri telah mendirikan 22 Rumah BUMN (RB) yang tersebar di seluruh Indonesia. Dari jumlah itu, total UMKM yang tergabung dalam RB Bank Mandiri sudah lebih dari 13.600 UMKM dengan jumlah tenaga kerja mencapai 42 ribu.
“Kondisi ini diperkirakan akan terus berlanjut seiring dengan meningkatnya daya beli masyarakat serta dukungan Pemerintah dan regulator dalam menopang pertumbuhan UMKM,” kata Josephus. (ach/hdl)