Pontianak (Pilar.id) – Manager PLN UP3 Pontianak, Syaiful Azhari Siregar mengatakan pihaknya terus mendukung terlaksananya program Electrifying Vehicle guna mempercepat ekosistem kendaraan listrik khususnya di Kota Pontianak – Kubu Raya dan sekitarnya.
Salah satunya dengan menambah jumlah Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) di lokasi-lokasi strategis dan pusat-pusat keramaian guna mempermudah layanan kepada masyarakat sebagai pengguna kendaraan listrik.
“Dengan semakin banyaknya SPLU yang tersebar di berbagai lokasi, para pengguna kendaraan listrik dapat dengan mudah melakukan pengecasan kendaraan listriknya,” ujar Syaiful.
Ia juga menyebutkan bahwa untuk menikmati berbagai kemudahan layanan kelistrikan, saat ini sudah ada aplikasi PLN Mobile. Melalui aplikasi super canggih ini, masyarakat yang ingin menikmati layanan kelistrikan seperti melaporkan gangguan listrik, mengajukan permohonan pasang baru, tambah daya, membayar rekening dan membeli token listrik, dan lain-lain, tidak perlu lagi mendatangi kantor PLN, cukup lewat ujung jari, lewat telepon genggamnya masing-masing.
Lain tempat, Komunitas Motor Electric Club (MEC) Kalbar mendorong percepatan ekosistem kendaraan listrik. Cara yang dilakukannya dengan menggelar Electrifying Vehicle City Tour kendaraan listrik. Even itu digelar dengan menggandeng PLN UP3 Pontianak.
“Electrifying Vehicle City Tour kendaraan listrik itu digelar pada Minggu, 15 Januari 2023, dengan start start dan finish di halaman Museum Kalbar, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Pontianak,” kata Ketua MEC Kalimantan Barat Sukirno.
Sukirno yakin dengan city tour yang dilakukan itu dapat meningkatkan antusiasme masyarakat dalam menggunakan kendaraan listrik. Sebab menjadi momen untuk lebih memperkenalkan kendaraan listrik kepada masyarakat.
“Kegiatan ini juga dilaksanakan dalam rangka memeriahkan anniversary ke 1 terbentuknya Motor Electric Club di Kalbar,” tambah Sukirno.
Sukirno menceritakan saat awal berdiri MEC Kalbar, anggotanya hanya sekitar belasan orang saja. Sekarang sudah puluhan pemilik motor listrik yang bergabung. Sementara pengguna motor listrik di Kalbar diperkirakan mencapai ratusan. Hal ini menunjukkan antusiasme masyarakat untuk menggunakan kendaraan listrik cukup besar, dan terus meningkat dari tahun ke tahun.
Ia merasa menggunakan motor listrik sangat praktis dan efisien. Semenjak menggunakan motor listrik sejak dua tahun terakhir, dirinya tidak perlu lagi mengeluarkan biaya untuk membeli BBM serta tak perlu pusing dengan biaya perawatan mesin tiap bulannya. Pajak per tahunnya pun relatif sangat murah, hanya puluhan ribu rupiah saja.
Komunitas MEC Kalbar sering melakukan berbagai kegiatan sosialisasi kepada masyarakat terkait keberadaan motor listrik. Kegiatan ini menurutnya sangat efektif dalam mengedukasi masyarakat untuk segera beralih menggunakan kendaraan listrik yang memang terbukti lebih hemat dan ramah lingkungan.
“Kegiatan rutin kami adalah melakukan sharing pengalaman dalam menggunakan motor listrik, serta mensosialisasikannya kepada masyarakat. Maklumlah, kendaraan listrik termasuk barang baru, sehingga masyarakat perlu tahu bahwa banyak keunggulan motor listrik dibandingkan motor konvensional,” pungkas Sukirno. (din)