Jakarta (pilar.id) – Program konversi motor listrik terus mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, dan kini pemerintah telah menyiapkan terobosan kebijakan baru dengan menawarkan konsep sewa baterai. Kebijakan ini bertujuan untuk memangkas biaya konversi motor BBM ke motor listrik.
Dalam skema sewa baterai ini, masyarakat akan mendapatkan potongan biaya konversi hingga Rp8 juta.
Sebelumnya, pemerintah juga telah memberikan program bantuan sebesar Rp7 juta. Dengan adanya skema sewa baterai ini, diperkirakan masyarakat hanya perlu membayar sekitar Rp2 juta untuk mengonversi motor mereka menjadi motor listrik.
Kepala Balai Besar Survei dan Pengujian Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (BBSP KEBTKE), Senda Hurmuzan Kanam, mengungkapkan bahwa skema sewa baterai ini telah diimplementasikan di Bali. “Dari total biaya konversi sebesar Rp15 juta, pemerintah memberikan bantuan sebesar Rp7 juta, dan sisanya sekitar Rp8 juta merupakan komponen terbesar yang berasal dari baterai,” jelasnya.
Dengan adanya fasilitas baterai swap atau penukaran baterai, masyarakat tidak perlu membayar biaya sebesar Rp8 juta tersebut.
Masyarakat hanya perlu membayar selisih sebesar Rp1 hingga Rp2 juta karena baterai sudah disediakan melalui swap oleh bengkel yang bekerja sama dengan operator swap baterai.
Menurut perwakilan Electric Wheel, penyedia fasilitas baterai swap, saat ini di Bali sudah tersedia 22 operator baterai merk swap.id dan Oyka. Beberapa lokasi yang sudah menyediakan fasilitas baterai swap antara lain Alfamart, Coco Mart, Plaza Renon, dan Circle K.
Perkiraan biaya untuk menyewa baterai adalah sekitar Rp300 ribu per bulan atau Rp10 ribu per hari, sehingga masyarakat bisa menukar baterai tanpa harus membayar biaya listrik.
Diharapkan dengan adanya skema sewa baterai ini, animo masyarakat untuk turut berpartisipasi dalam program konversi motor listrik semakin meningkat.
Hal ini diharapkan dapat mendukung target pemerintah untuk mencapai 50 ribu unit motor konversi pada tahun 2023 dan 150 ribu unit pada tahun 2024. Program ini diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk beralih ke motor listrik demi menciptakan lingkungan yang lebih ramah lingkungan. (ted)