Jakarta (pilar.id) – Sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di daerah Kota Tangerang terpantau kehabisan stok bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite. Hal itu membuat pengendara ojek online (ojol) beralih menggunakan bensin eceran.
Salah satu driver ojol bernama Yasin mengatakan, semenjak Pertalite langka di sejumlah SPBU, dirinya memilih menggunakan bensin eceran. Dia membeli bensin eceran jenis Pertalite Rp10.000 per liter.
Selain Pertalite langka di SPBU akhir-akhir ini, alasan dia memilih bensin eceran karena perbedaan harga. Dibanding mengisi Pertamax yang harganya Rp12.500 per liter, lebih baik motornya diisi bensin eceran jenis Pertalite dengan harga Rp10.000 per liter.
“Gara-gara Pertalite langka, saya isi bensin di tukang bensin eceran. Lumayan hemat Rp2.500 per liter,” kata Yasin kepada pilar.id, Sabtu (13/8/2022).
Lalu pengemudi ojol lainnya yang bernama Herman, juga mengeluhkan langkanya Pertalite. Dia juga kebingungan ketika stok Pertalite di SPBU tidak tersedia. Mengisi alat tempurnya dengan BBM eceran terkadang dia lakukan, namun hal itu bukan menjadi opsi pertama.
“Kalau Pertalite kosong ya terpaksa isi Pertamax atau cari terus SPBU yang ada Pertalite-nya,” kata Herman.
Selain pembeli atau pengendara kelas bawah yang mengeluh langkanya Pertalite, penjual atau pihak SPBU juga menyayangkan hal ini.
Salah seorang petugas SPBU Karang Tengah, Kota Tangerang, yang bernama Yana mengatakan, pihak SPBU juga menyayangkan pasokan Pertalite yang tersendat. Hal itu membuat dirinya menjadi sasaran empuk pembeli bensin bersubsidi ini.
“Banyak pembeli yang enggak jadi beli saat tahu Pertalite kosong. Tentu kerugian juga buat kami,” kata Yana.
Selain di SPBU Karang Tengah, langkanya Pertalite juga terlihat di SPBU Cipondoh, Kota Tangerang. Pertalite sudah langka sejak kemarin hingga hari ini.
Berdasarkan pantauan pilar.id, SPBU ini lengang, hanya beberapa kendaraan yang mengisi bahan bakar. Padahal, SPBU di Cipondoh ini biasanya ramai dipadai pengendara, terutama pengendara roda dua. (her/fat)